Find Us On Social Media :

Sejarah Buku, Berawal dari Keinginan Manusia Purba Meninggalkan Jejak Kehidupan

Buku adalah salah satu benda yang sangat umum ditemukan dan jadi bagian dari peradaban manusia.

GridKids.id - Kids, kamu pasti pernah melihat banyak jenis buku di sekitarmu.

Mulai dari buku cerita, buku gambar, buku tulis, hingga buku-buku pelajaran yang setiap hari kamu gunakan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Tapi, tahukah kamu seperti apa sejarah kemunculan buku di dunia?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisikan tulisan maupun kosong; kitab.

Sejarah kemunculan buku hingga menjadi benda yang paling umum ditemukan di sekitar manusia memiliki beberapa versi cerita.

Sebuah sumber sejarah menyebut buku pertama kali lahir di Mesir sekitar 2400 SM setelah rakyat Mesir berhasil menemukan dan membuat kertas papirus.

Sumber lainnya menyebut buku bahkan sudah ada sejak zaman Sang Budha di wilayah Kamboja di Benua Asia Tenggara.

Pada awal kemunculannya buku memiliki bentuk dan variasi yang sangat beragam, dari bentuk paling sederhana yaitu berbentuk cerita dalam lembaran daun, hingga beberapa medium lain yang dipilih karena keterbatasan media menulis kala itu.

Buku pertama yang ditulis secara personal berjudul The Epic of Gilgamesh yang berasal dari zaman Mesopotamia kuno.

Sedangkan novel pertama lahir kurang lebih 1000 tahun lalu di Jepang, yaitu The Tale of Genji karya Murasaki Shikibu.

Lalu, seperti apakah sejarah awal sampai buku bisa ditemukan dan banyak digunakan sampai hari ini?

Baca Juga: Jadi Penemuan Penting dalam Peradaban Manusia, Seperti Apa Sejarah Pensil?

Sejarah Asal Munculnya Buku

Seorang penulis bernama Cerrie Burnell menjelaskan bahwa buku lahir seiring dengan perkembangan budaya mendongeng atau budaya lisan kala itu.

Dongeng bisa diteliti jejak sejarahnya berupa coretan gambar yang tampak pada dinding-dinding gua yang menghambarkan kehidupan manusia pada masa itu.

Dongeng dan jejaknya menunjukkan bahwa manusia ingin meninggalkan jejak kehidupan supaya bisa dilihat dan diketahui oleh generasi penerusnya.

Hal ini disebut oleh Cerrie Burnell sebagai naluri alami manusia supaya diketahui keberadaannya oleh manusia lainnya.

Setelah melewati fase menulis di dinding gua dan batu, manusia purba lalu berkreasi dengan mencoba menemukan media lain yang lebih fleksibel dan mudah diperoleh untuk mengabadikan ceritanya.

Sebelum kertas ditemukan, manusia purba memanfaatkan kulit hewan untuk media menggambar dan bercerita.

Barulah ketika kertas papirus ditemukan, dongeng atau cerita-cerita bergambar mulai diabadikan di permukaan kertas papirus.

Pada 600 M, muncul buku bergambar pertama yang berisikan gambaran yang begitu warna-warni dan dikenal dengan Illuminated Manuscripts.

Sekitaran rentang waktu yang sama, lapisan lilin yang dituangkan ke kertas mulai ditemukan oleh penduduk Yunani dan Romawi.

Lapisan ini memungkinkan penggunanya untuk menggambar sesuai keinginannya dan bisa dihapus jika memang diperlukan.

Baca Juga: Ditemukan Jauh di Dasar Lubang Raksasa, Hutan Purba Ini Simpan Ragam Makhluk Hidup Misterius

Sedangkan buku dengan tulisan pertama lahir di dataran China yang lembaran kertasnya terbuat dari murbei putih, ganja rami, dan berbagai bahan lainnya yang diolah menjadi bubuk kertas.

Nah, itulah sejarah buku yang berawal dari keinginan manusia purba meninggalkan jejak kehidupannya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.