Find Us On Social Media :

Berlangsung Tiga Dekade, Inilah 9 Poin Penyimpangan Pancasila Masa Orde Baru

Bapak Presiden Soeharto adalah Presiden Republik Indonesia kedua yang menjabat pada masa Orde Baru (1966-1998).

Penyimpangan Pancasila Masa Orde Baru

1. Presiden Soeharto memimpin Indonesia dalam bentuk pemerintahan otoriter.

Padahal Indonesia adalah negara demokrasi yang mengutamakan kepentingan dan suara rakyat.

2. Pancasila sebagai dasar negara disalahartikan oleh Presiden Soeharto sebagai simbol dari kekuasaannya.

3. Organisasi, sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan harus menerapkan Pancasila.

Meski sebenarnya konsep itu adalah agenda tersembunyi pemerintah untuk menanamkan konsep pemerintahan Orde Baru.

4. Stabilisasi Presiden Soeharto yang melarang adanya kritik-kritik pada pemerintah.

Kritikan pada masa Orde Baru dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu kestabilan negara sehingga kekuatan militer bisa bertindak represif kepada pelakunya.

5. Fase pemerintahan Orde Baru menerapkan demokrasi sentralistik yang berpusat pada pemerintah, lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang dipegang kendalinya oleh Presiden.

6. Pancasila digunakan sebagai salah satu alat untuk meleburlkan berbagai perbedaan (heterogenitas), sehingga memicu tersingkirnya kelompok-kelompok minoritas.

Akibatnya banyak masalah SARA oleh kelompok etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia mulai muncul.

Baca Juga: 5 Perwujudan Nilai Pancasila dalam Bidang Politik dan Hukum, Serta Contohnya