Area tersebut bisa jadi daerah resapan air yang bisa membantu mencegah banjir.
Namun, pembangunan gedung-gedung dan permukiman penduduk di kota bisa jadi salah satu alasan berkurangnya daerah resapan air di kota.
Jika permukaan tanah banyak yang tertutup aspal dan beton, air akan sulit meresap dan membentuk genangan.
4. Aliran Air
Kelancaran aliran air di selokan dan sungai bisa jadi faktor yang terjadi atau enggaknya banjir.
Sungai dan parit yang dipenuhi sampah yang menumpuk dan bisa menghambat aliran air, memicu air meluap ke daratan.
5. Kondisi Hutan
Hutan yang dipenuhi pepohonan bisa jadi salah satu cara alami mengendalikan bencana banjir.
Pohon-pohon yang tumbuh dengan subur di hutan berperan menahan dan menyerap air di akar-akar pohonnya.
Jika hutan rusak dan terus digunduli untuk alih fungsi lahan, maka bisa memengaruhi peningkatan volume air di aliran sungai di bagian hilirnya.
Baca Juga: 5 Contoh Kerusakan Lingkungan Akibat Ulah Manusia
6. Sistem Tata Kelola
Pengelolaan daerah aliran sungai dan tata kota yang keliru bisa menyebabkan bencana banjir.
Pemerintah harus membuat aturan dan tindakan tegas supaya lingkungan enggak tercemar dan berakhir menyebabkan bencana alam yang merugikan masyarakat.
Itulah enam jenis faktor-faktor yang menyebabkan bencana alam banjir yang sering terjadi di Indonesia.
Tak hanya karena kondisi topografi wilayah, banjir juga bisa disebabkan karena pengaruh kebijakan lahan yang dilakukan manusia yang menyebabkan makin minimnya ketersediaan lahan untuk daerah resapan air.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.