Find Us On Social Media :

Sejarah Kota Tua Jakarta , Pernah Hancur dan Dibangun Lagi pada Masa Kolonial

Kota Tua Jakarta merupakan salah satu destinasi wisata kolonial bersejarah yang bisa diakses publik setiap hari tanpa dipungut biaya.

GridKids.id - Kids, siapa nih di antara kamu yang pernah berkunjung ke Kota Tua Jakarta?

Kota Tua merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib kamu kunjungi ketika berada di Jakarta.

Kota Tua merupakan kawasan wisata yang terkenal dengan arsitektur gaya Eropa dan ditetapkan sebagai Low Emission Zone (Zona Rendah Emisi).

Status itu membuat kawasan Kota Tua hanya boleh dilewati oleh beberapa kendaraan saja.

Itulah yang membuat udara di sekitar kawasan Kota Tua cukup bersih dan enggak terlalu terpapar emisi dari kendaraan yang lalu lalang.

Lokasi dari kawasan wisata Kota Tua melintasi wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat dan beralamat di Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.

Kawasan Kota Tua termasuk dalam kawasan wisata publik sehingga enggak ada ketentuan tentang jam operasionalnya.

Bisa dibilang kawasan ini buka setiap hari selama 24 jam tanpa dipungut biaya masuk alias gratis.

Lalu, seperti apa sih sejarah dari kawasan wisata Kota Tua Jakarta ini? Yuk, simak sama-sama uraian lengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: 6 Kota Besar Dunia yang Pernah Berganti Nama, Salah Satunya Ada di Indonesia

Sejarah Kota Tua Jakarta

Sejarah dari kawasan wisata Kota Tua Jakarta enggak bisa dilepaskan dari keberadaan Kerajaan Sunda (932-1579 M) yang beribukota di Pakuan Pajajaran.

Kerajaan ini memiliki dua pelabuhan utama yaitu di Kalapa dan Banten.

Pelabuhan Sunda Kelapa digempur oleh tentara Demak pada 1526 di bawah komando Fatahillah (Sunan Gunung Jati).

Setelah berhasil direbut nama wilayahnya ini lalu diganti menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527.

Kota ini memiliki luas tak lebih dari 15 hektar dengan pola tata kota tradisional kala itu.

Kota Jayakarta lalu hancur karena diserang oleh VOC di bawah pimpinan Jan Pieters Zoon Coen.

Pada 1620, dibangunlah kota baru bernama Batavia dari reruntuhan kota Jayakarta yang hancur sebelumnya.

Nama Batavia diberikan sebagai bentuk penghormatan pada kaum Batavieren atau suku bangsa nenek moyang orang Belanda.

Baca Juga: Sejarah Trem di Indonesia: Transportasi Utama Pada Zaman Kolonial di Kota

Sedangkan nama penduduk Batavia pribumi dikenal dengan Batavianen atau orang Betawi.

Kota ini dibangun di sebelah Kali Ciliwung dengan pusat kota yang terlihat di sekitar Taman Fatahillah.

Tak hanya itu, kota ini dibangun dengan pertahanan yang solid berupa tembok dan parit yang mengelilingi kotanya.

Pada 1635, kota dibangun dan diperluas ke bagian barat Kali Ciliwung.

Tata ruang kota dibagi menjadi blok-blok yang terpisah oleh kanal, pembangunan kota Batavia selesai pada 1650.

Pasca pendudukan Jepang di Indonesia pada 1942, nama Batavia lalu diganti menjadi Jakarta.

Kawasan yang masih bisa dikunjungi dan masih terawat baik ini, ternyata punya sejarah yang panjang.

Kota Tua awalnya merupakan bagian dari sebuah kawasan kerajaan besar pada abad ke-16.

Lalu, pernah dihancurkan dan dibangun kembali pada masa penjajahan Belanda, hingga berubah nama pada masa pendudukan Jepang. 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.