Menurut Dr. Anggi ada dua tahapan yang perlu dicermati terkait penularan cacar monyet atau monkeypox ini, yaitu:
Tahapan pertama dimulai dengan munculnya gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri dan ngilu pada badan dan otot, lemas, hingga pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati).
Lalu, tahapan keduanya sekitar 1-3 hari pasca gejala tahap pertama, akan mulai muncul ruam kulit di wajah.
Kemunculan ruam atau lesi pada jenis cacar air (Varisella), yang ruamnya muncul di perut atau dada, ruam karena monkeypox muncul dari wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh bahkan hingga ke telapak tangan dan kaki.
Bentuknya mirip seperti jenis cacar bopeng yang sempat mewabah di Indonesia beberapa dekade lalu.
Bintik-bintik yang muncul awalnya akan berisi air lalu berubah menjadi nanah, mengeras, rontok, hingga meninggalkan bekas atau bopeng.
Perlu sekitar 2-3 minggu sampai lesi yang muncul di seluruh tubuh hilang dan rontok. Setelah fase rontok ini, seseorang sudah enggak berisiko menularkan ke orang lain lagi.
Hingga saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk menanggulangi monkeypox ini, selain beberapa pengobatan yang memerhatikan simptom yang muncul.
Baca Juga: Menjadi Kekhawatiran Dunia, Ini Perbedaan Cacar dan Cacar Monyet
Pencegahan Cacar Monyet atau Monkeypox
Dilansir dari laman kemkes.go.id, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan cacar monyet atau monkeypox, yaitu:
1. Kesadaran untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.