Find Us On Social Media :

4 Bahaya Mengonsumsi Jeroan, dari Obesitas sampai Picu Diabetes

Gunakan cara ini agar hati ayam dapat awet berbulan-bulan, sudah tahu?

GridKids.id - Orang Indonesia pasti sudah enggak asing dengan jeroan, nih.

Apakah kamu salah satu yang suka mengonsumsi jeroan, Kids?

Meski lezat, tapi ada beberapa bahaya mengonsumsi jeroan yang harus diperhatikan, nih.

Jeroan sarat dengan kalori. Hal ini bisa membuat berat badanmu naik dengan cepat kalau sering mengonsumsinya.

Itu sebabnya, jeroan bisa menyebabkan obesitas yang nantinya bisa memicu berbagai masalah kesehatan lain.

Namun, bukan cuma itu saja.

Ada beberapa dampak buruk mengonsumsi jeroan selain obesitas, nih. Apa saja?

1. Kolestrol Tinggi

Jeroan mengandung kolestrol tinggi yang enggak bisa dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.

Baca Juga: Pantang Dikonsumsi, 5 Makanan Ini Wajib Dihindari bagi Penyandang Asam Urat

Jeroan berupa ginjal dan hati, misalnya, dalam 3,5 ons saja sudah mengandung 127 persen rekomendasi harian kolesterol.

Kolesterol dalam makanan memang enggak memiliki efek signifikan pada tubuh.

Namun, beberapa orang yang sensitif pada kolestrol bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Enggak hanya itu, keroan juga kaya akan lemak jenuh dan purin yang bisa memicu berbagai masalah kesehatan.

2. Asam Urat

Jeroan termasuk makanan yang wajib dihindari penyandang asam urat, Kids.

Beberapa jeroan, seperti babat, usus, organ bagian dalam, dan hati hewan memiliki kandungan purin tinggi.

3. Picu Diabetes

Jeroan adalah sumber lemak jenuh.

Baca Juga: Nyeri dan Buat Tak Nyaman, 6 Makanan Ini Dapat Memicu Asam Urat

Nah, mengonsumsi lemak jenuh hewani yang berlebihan bisa meningkatkan kadar asam urat sekaligus memicu penyakit asam urat.

Selain itu, asupan lemak jenuh terlalu banyak juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe 2.

4. Mengganggu Kinerja Ginjal

Konsumsi protein hewani yang punya nilai cerna rendah dan pH rendah seperti jeroan bisa membuat ginjal bekerja lebih keras.

Konsumsi protein hewani akan mereproduksi asam urat yang dibuang atau diekskresi lewat ginjal karena terjadi persaingan antara keton dan asam urat, sehingga kadar asam urat serup dapat meningkat.

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.