GridKids.id - Kids, salah satu fenomena alam yang sering terjadi di negara dengan dua musim seperti di Indonesia adalah hujan.
Hujan merupakan sebuah proses prespitasi yang membuat air dari atmosfer bumi turun ke tanah.
Sekarang cari tahu jenis-jenis hujan dan prosesnya berdasarkan jenis lokasinya.
Hujan juga bisa dianggap sebagai proses kondensasi, atau perubahan wujud dari cair ke padat berupa awan. Awan nantinya akan makin berat dan akhirnya menurunkan hujan ke bumi.
Tak sekedar jadi fenomena alam yang turun sewaktu-waktu, hujan juga punya berbagai jenis atau macamnya, lo, Kids. Apa saja jenis-jenisnya? Simak uraian lengkapnya, Yuk.
Jenis-Jenis Hujan
1. Hujan Siklonal
Hujan ini biasanya terjadi karena ada udara panas dibarengi dengan angin yang berputar-putar di suatu tempat. Kondisi ini biasanya terjadi di daerah yang dilewati garis khayal ekuator.
Kondisi ini terjadi karena adanya pertemuan antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara. Setelah angin naik, terjadilah awan menggumpal di garis ekuator.
Setelah sampai ke titik jenuhnya, maka awan akan sangat gelap dan turun hujan merata di daerah itu.
Baca Juga: Kenapa Udara Justru Panas Sebelum Hujan Turun? #AkuBacaAkuTahu
2. Hujan Orografis
Hujan orografis terjadi karena ada angin yang memiliki uap air lalu pergerakannya terjadi secara horizontal.
Angin akan bergerak melewati pegunungan sehingga menyebabkan suhu angin jadi dingin karena terjadi proses kondensasi.
Titik-titik air yang mulai mengendap menyebabkan hujan di lereng gunung yang menghadap pada arah datangnya angin tadi.
Angin enggak lagi membawa uap air dalam perjalanannya menuruni lereng sehingga bagian itu enggak mengalami turunnya hujan.
3. Hujan Frontal
Hujan ini terjadi karena ada pertemuan massa udara dingin-suhu udara rendah dengan udara yang panas-suhu tinggi.
Pertemuan dua massa udara yang bertolak belakang ini menghasilkan uap yang dibawa oleh udara dingin jatuh ke permukaan bumi dengan intens atau rapat.
Hujan ini biasanya terjadi di daerah yang berada pada letak astronomis lintang sedang atau pertengahan lintang utara dan seltan. Apabila wilayah tropis mengalami hujan ini, maka yang terjadi adalah hujan es.
Baca Juga: 4 Jenis Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya, IPS Kelas VII SMP
4. Hujan Muson (Hujan Musiman)
Hujan ini disebabkan oleh angin yang bergerak secara tahunan dan biasanya turun pada kurun waktu tertentu.
Pergerakan angin inilah yang menyebabkan ada dua musim di Indonesia, yaitu kemarau dan penghujan.
Di Indonesia, Oktober - April adalah waktunya musim penghujan, sedangkan pada Mei - September merupakan musim-musim kemarau.
5. Hujan Zenithal
Hujan ini terjadi karena adanya pertemuan angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara yang membentu gumpalan dan naik secara vertikal hingga terjadi proses pemanasan ke atas awan.
Awan yang punya massa berat akan mengalami penurunan suhu dan mendorong terjadinya proses kondensasi.
Ketika sampai pada titik jenuhnya, maka akan awan akan menurunkan hujan.
Negara tropis seperti Indonesia biasanya umum ditemukan turunnya hujan zenithal ini.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan Sehat yang Baik Dikonsumsi saat Musim Hujan Tiba
6. Hujan Asam
Umumnya hujan punya ph netral yaitu skala 7, namun hujan asam merupakan hujan yang punya ph rendah yaitu diperkirakan dibawah skala 5-6
Ketika hujan ini terjadi maka karbondioksida (CO2) yang ada di udara akan larut bersama air hujan.
Air hujan lalu bereaksi dengan CO2 dan menghasilkan air hujan yang jauh lebih asam.
Meski baik untuk mendorong pelarutan mineral dalam tanah yang baik untuk flora dan fauna di bumi, hujan asam membawa dampak negatif untuk menausia.
Proses korosi pada besi atau berbagai fasilitas umum mungkin bisa jadi risiko jangka panjang untuk keamanan dan keselamatan transportasi.
7. Hujan Meteor
Fenomena ini biasanya terjadi ketika matahari terbenam yang memunculkan perseid, menampakkan berbagai planet dalam tata surya dan bulan sabit secara bersama-sama.
Perseid merupakan salah satu nama rasi bintang Perseus yang banyak dipercaya menandai munculnya hujan meteor di langit.
Baca Juga: Dari 2 Peristiwa Gerhana sampai Puncak Hujan Meteor, Inilah Fenomena Langit Mei 2022 yang Menarik
8. Hujan Buatan
Tak hanya terjadi secara alami, hujan juga bisa dibuat langsung oleh manusia.
Salah satu cara untuk membuat hujan adalah dengan melakukan penyemaian awan atau cloud seeding sehingga awan akan menggumpal dan memberikan efek turun hujan.
Biasanya cara ini digunakan untuk daerah yang memerlukan hujan alami tapi cukup sulit bagi daerah itu untuk memeroleh hujan yang terbentuk tanpa campur tangan manusia.
Jenis hujan ini tentunya akan membantu menjaga kehidupan di daerah-daerah yang jarang turun hujan.
Itulah delapan jenis-jenis hujan berdasarkan proses pembentukan dan lokasi terjadinya.
Semoga uraian di atas menambah pengetahuanmu tentang fenomena alam yang terjadi di sekitar kita, ya, Kids.
Apakah yang dimaksud dengan hujan muson? |
Petunjuk, cek lagi page 3. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.