GridKids.id - Setelah COVID-19 mulai mereda dan menunjukkan tren penurunan kasus di berbagai negara, belakangan perhatian dunia terpusat pada kemunculan kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak.
Hal ini mau enggak mau menimbulkan anggapan bahwa mungkin kondisi persebaran virus yang misterius ini ada kaitannya dengan efek COVID-19.
Hingga saat ini belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab awal infeksi hepatitis akut misterius ini.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, melalui Bapak Budi Gunadi Sadikin, selaku Menteri Kesehatan menyatakan saat ini sudah tercatat 15 kasus dugaan hepatitis akut misterius di Indonesia.
Beliau menghimbau masyarakat tetap waspada dan melakukan tindakan pencegahan hepatitis dengan meningkatkan dan terus menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Kebiasaan cuci tangan yang dibudidayakan selama pandemi COVID-19 adalah salah satu langkah baik yang harus dibiasakan masyarakat untuk mengurangi risiko terpapar hepatitis yang misterius ini.
Dilansir dari kompas.com, hingga saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengidentifikasi 348 kasus hepatitis misterius di berbagai negara.
Hipotesis awal yang bisa diungkap adalah adanya kemungkinan bahwa lonjakan kasus hepatitis misterius ini disebabkan oleh adenovirus.
Adenovirus adalah sejenis virus umum yang bisa menimbulkan infeksi pada mata, saluran pernapasan, dan pencernaan manusia.
Baca Juga: Kasus Hepatitis Akut Misterius Diduga Efek Long COVID, Begini Tanggapan Ahli
Perkembangan Kasus Hepatitis Misterius di Berbagai Negara
Hingga saat ini sudah 20 negara melaporkan temuan kasus hepatitis misterius. Selain itu, sudah ada 70 kasus tambahan dari 13 negara lain yang menunggu finalisasi dari tes klasifikasinya.
Philippa Easterbrook, perwakilan dari program hepatitis global WHO, menyatakan bahwa sampai saat ini penyelidikan tentang kasus hepatitis misterius ini terus berjalan dan akan terus dilaporkan perkembangannya.
Menurut Easterbrook, Inggris sudah melakukan koordinasi untuk melakukan studi komprehensif tentang penyakit misterius ini.
Hal ini melibatkan sampel tentang genetika, respon imunitas, dan mengkaji lebih lanjut tentang virus dan studi epidemiologinya.
Pada 5 April 2022, Skotlandia melaporkan temuan 10 kasus hepatitis misterius pada anak-anak di bawah 10 tahun.
Lalu sehari setelahnya di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengungkap bahwa sedang dalam upaya menyelidiki 109 kasus dugaan hepatitis misterius.
Dalam seminggu terakhir dikonfirmasi bahwa 70 kasus yang ditemukan menunjukkan bahwa pasiennya positif adenovirus sub-tipe 41. Selain itu ditemukan juga bahwa 18% di antaranya dinyatakan positif COVID-19.
Melihat temuan ini, maka akan dipantau dan diteliti lebih lanjut tentang dugaan pengaruh infeksi COVID-19 pada risiko paparan hepatitis misterius yang mulai mewabah belakangan di berbagai negara di dunia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.