GridKids.id - Dalam sepekan terakhir, kasus kematian tiga orang anak karena hepatitis akut misterius di Jakarta jadi sorotan publik.
Temuan kasus ini disebut rawan bagi anak-anak, sehingga menimbulkan kecemasan banyak pihak.
Tak hanya muncul di Indonesia, kasus hepatitis akut misterius ini juga diketahui muncul di negara-negara lain di Benua Asia, Eropa, dan Amerika Serikat sejak 15 April silam.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah menyatakan kasus hepatitis akut ini sebagai sebuah kejadian luar biasa (KLB).
Timbul beberapa dugaan yang berkembang di masyarakat tentang kemunculan hepatitis akut misterius yang memakan korban ini sebagai bagian dari gejala long COVID.
Long COVID merupakan efek jangka panjang dari virus COVID yang dialami oleh pasien COVID yang sudah pulih dari infeksi.
Kondisi ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan dalam jangka waktu yang enggak bisa ditentukan.
Tak hanya berdampak pada kondisi fisik, long COVID juga bisa berdampak pada kesehatan mental seseorang.
Lalu, seperti apa pandangan para ahli atas dugaan yang berkembang di masyarakat ini? Yuk, simak uraian penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri, Gejala hingga Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak
Tanggapan Kemenkes RI
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar