Find Us On Social Media :

Kenapa Bangunan Peninggalan Belanda Selalu Terasa Sejuk? #AkuBacaAkuTahu

Ilustrasi rumah atau bangunan Belanda yang selalu terasa sejuk di dalamnya.

GridKids.id - Kids, kesan apa yang timbul dalam benakmu ketika melihat bangunan peninggalan Belanda yang tampak kokoh?

Beberapa orang meyakini bangunan Belanda punya kesan mistis karena hawanya yang sejuk dan ruangan-ruangan di dalamnya yang luas dan memiliki langit-langit yang tinggi.

Terlepas dari kesan mistis, bangunan-bangunan Belanda yang sejuk ternyata diciptakan dengan struktur bangunan tertentu, lo.

Faktor-faktor penyusun bangunan mulai dari jendela, langit-langit, dinding, hingga lantainya ternyata berpengaruh pada suasana sejuk yang dirasakan ketika masuk ke dalamnya.

Dilansir dari hai.grid.id, Bapak Ashar Saputra, PhD, Dosen Teknik Sipil dari Fakultas Teknik UGM mengatakan ada beberapa penyebab kenapa bangunan Belanda memiliki hawa yang sejuk. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya.

Kenapa Bangunan Peninggalan Belanda Selalu Sejuk?

Batu bata yang digunakan sebagai material penyusun dinding bangunan-bangunan Belanda terbuat dari materi yang tebal sehingga efektif untuk menghalau radiasi panas dari luar bangunan.

Inilah yang membuat ruangan dalam bangunan Belanda bisa tetap sejuk di tengah cuaca yang terik di siang hari.

Selain itu, sirkulasi udara juga diperhatikan lewat jendela-jendela besar yang menjadi ciri dari bangunan-bangunan gaya Belanda.

Baca Juga: Sejarah dan Fakta Lawang Sewu, Bangunan 'Seribu Pintu' di Kota Semarang yang Penuh Misteri

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan bangunan-bangunan Belanda terasa sejuk meski enggak menggunakan teknologi pendingin ruangan modern, di antaranya:

1. Warna Dinding

Biasanya berwarna putih atau krem, bangunan atau rumah bergaya Belanda biasanya identik dengan warna putih atau krem yang menimbulkan kesan dingin dan sejuk.

Jarang sekali menemukan bangunan atau rumah Belanda yang menggunakan warna dinding mencolok.

2. Pintu dengan Lubang Angin

Pintu yang memiliki jalusi identik sebagai desain ornamen rumah atau bangunan yang ada di kawasan tropis, seperti Indonesia.

Bentuk ini digunakan sebagai adaptasi supaya udara tetap bisa masuk ke dalam rumah.

Di bagian atas pintunya bisa diperoleh lubang angin atau ventilasi yang terbuat dari kayu yang menyatu dengan kusen pintu.

Baca Juga: Perkembangan Masyarakat Jawa pada Masa Kolonial, IPS Kelas VII SMP

3. Bentuk Atap Rumah

Atap rumah dan bangunan peninggalan Belanda biasanya berbentuk limasan atau perisai.

Bentuk ini meniru bentuk rumah tradisional Jawa yang dirancang memiliki atap miring supaya bisa memberi ruang untuk atap dan plafon rumah.

Desain ini membantu menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk meskipun di tengah hari yang terik.

4. Langit-Langit Rumah

Rumah atau bangunan gaya Belanda di Hindia Belanda biasanya selalu tinggi-tinggi.

Hal ini dirancang supaya sirkulasi udara dalam rumah bisa lancar dan melegakan karena sejuk.

5. Punya Jendela Berlapis

Pada masa itu, jendela di rumah-rumah orang Belanda banyak ditemukan penggunaan jalusi dan krepyak.

Baca Juga: 4 Dampak Adanya Penjajahan Bangsa Belanda di Indonesia

Daun jendelanya punya dua lapisan, bagian luar berupa jalusi dan bagian dalamnya dipasangi kaca patri.

Bagian dalam jendelanya biasanya enggak pakai gorden karena sudah ada kaca patri yang berdungsi sebagai tirai untuk melindungi seisi rumah dari suhu tinggi hingga risiko kejahatan yang enggak diinginkan.

Itulah beberapa alasan ilmiah kenapa rumah atau bangunan peninggalan Belanda terkesan sejuk di siang hari.

Ternyata enggak berkaitan dengan faktor mistis, rumah atau bangunan Belanda dirancang sedemikian rupa agar sesuai dan nyaman ditinggali oleh orang-orang Belanda yang belum terbiasa dengan cuaca di kawasan tropis.

----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.