GridKids.id - Kids, siapa nih di sini yang suka makan jenang?
Jenang adalah salah satu kuliner tradisional dari Jawa yang disebut sudah ada sejak masa kejayaan agama Hindu di Nusantara.
Jenang merupakan bagian yang enggak bisa terpisahkan dari rangkaian acara daur hidup masyarakat Jawa hingga hari ini.
Biasanya jenang akan disediakan dalam berbagai acara atau upacara tradisional seperti hajatan pernikahan hingga selamatan.
Beberapa sejarawan menyatakan bahwa jenang enggak pernah disajikan dalam acara duka karena jenang dianggap sebagai simbol kehidupan.
Makanan ini adalah simbol doa, pengharapan, rasa persatuan dan semangat hidup orang Jawa.
Jenang terbuat dari tepung beras atau tepung ketan yang dimasak bersama santan dan gula putih, gula merah atau gula Jawa.
Tak hanya selalu ada, jenang memiliki banyak nilai filosofis kehidupan yang berkaitan dengan hubungan manusia sebagai hamba Tuhan dengan sang penciptanya.
Berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa filosofi jenang berdasar jenis-jenisnya, di antaranya:
Baca Juga: Sejarah Gudeg, Kuliner Khas Jogja yang Sudah Ada Sejak Abad-15
Filosofi Jenang
1. Jenang Abang