Find Us On Social Media :

Sejarah Halalbihalal di Indonesia, Tradisi Saling Memaafkan Ketika Hari Raya

Ilustrasi malam takbiran menjelang hari raya Idul Fitri.

GridKids.id - Kids, enggak lama lagi umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Ketika merayakan Idul Fitri atau lebaran, masyarakat muslim di Indonesia punya tradisi khas yang disebut dengan Halalbihalal.

Pada hari pertama lebaran biasanya masyarakat akan saling berkunjung ke sanak saudara untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.

Lalu, seperti apa sih sejarah dari tradisi halalbihalal di Indonesia? Simak uraian lengkap penjelasannya di bawah ini.

Istilah Halalbihalal

Halalbihalal berasal dari kata halla-yahillu yang berarti singgah, melepaskan, mengurai, dan mengampuni.

Halalbihalal juga disebut dengan thalabu halal bi thariqin halal yang berarti sebuah penyelesaian masalah dengan saling memaafkan.

Istilah ini juga dikaitkan dengan halal yujza'u bi halal yang berarti pembebasan atau kesalahan yang ditebus dengan saling memaafkan.

Pada Majalah Suara Muhammadiyah edisi 1 syaw'al 1344 H yang terbit pada 1926 ditemukan penggunaan kata "alal bahalal".

Baca Juga: Asal-usul Penggunaan Istilah Lebaran untuk Menyebut Hari Raya Idul Fitri di Indonesia

Selain itu, istilah halalbihalal juga disebutkan dalam kamus Jawa-Belanda karya Theodoor Gautier Thomas Pigeaud (1938) dalam kosa kata "ala behala" yang berarti acara saling memaafkan ketika Hari Raya.

Sejarah Tradisi Halalbihalal di Indonesia

Penggunaan istilah halalbihalal seperti yang kita kenal hari ini kemungkinan baru populer setelah Indonesia sudah merdeka.

Istilah halalbihalal lahir dari upaya Presiden Soekarno untuk menguatkan integrasi bangsa di awal-awal masa kemerdekaan dari segala konflik politik yang terjadi di dalam negeri.

Salah satu tokoh agama yang dimintai saran ketika itu adalah K.H. Wahab Chasbullah yang menyarankan adanya acara silaturahmi ketika hari raya.

Lalu, pada Idul Fitri 1948, Presiden Soekarno mengundang para tokoh politik untuk menghadiri acara halalbihalal di Istana Negara sebagai upaya untuk merekatkan kembali kerukunan bangsa.

Hal yang ditunjukkan oleh para pemimpin bangsa ini lalu dicontoh oleh masyarakat dan menjadi tradisi yang lekat dengan perayaan Idul Fitri sampai hari ini.

Nah, dari uraian di atas kamu jadi tahu bahwa tradisi Idul Fitri yang begitu lekat dengan masyarakat ini, ternyata berawal dari inisiatif pemerintah untuk merekatkan kembali kerukunan bangsa yang terpecah pada awal kemerdekaan.

Tak hanya berhasil memenangkan godaan selama berpuasa sebulan penuh, Idul Fitri bagi umat muslim berarti kembali suci dengan saling memaafkan satu sama lain dan selangkah menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.