Makanan rumah sakit menggunakan dua cara untuk memanfaatkan garam pada makanannya yaitu mengurangi jumlah garam atau menggantinya dengan bahan lain.
Hal ini dilakukan untuk memastikan asupan makanan yang diberikan pada pasien benar-benar sehat dan baik untuk membantu pemulihannya.
Sedangkan, penggantian garam dengan bahan lainnya digunakan khusus untuk pasien yang memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi) yang perlu membatasi konsumsi garam.
Proses pengolahan makanan untuk pasien di rumah sakit punya standarnya sendiri yang bisa menjamin kualitas dan kuantitasnya.
Sebelum disajikan pada pasien, makanan itu juga akan diambil sampelnya untuk diteliti di laboratorium agar bisa semakin terjamin keamanannya.
Menu yang disajikan untuk pasien juga variatif dan beragam, sekaligus juga berusaha memenuhi prinsip gizi seimbang dengan beragam asupan protein hewani, nabati, sayur-sayuran, dan buah segar.
Wah, ternyata anggapan bahwa makanan rumah sakit enggak lezat atau hambar enggak sepenuhnya salah.
Namun, hal tersebut berkaitan dengan pertimbangan kondisi pasien dan standar penyajian makanan sehat yang bisa mendukung proses pemulihan pasien yang dirawat di sana.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.