Find Us On Social Media :

Tanggapan Epidemiolog Terkait Wacana Pelonggaran Protokol Kesehatan

Ilustrasi masyarakat beraktivitas di tengah pandemi lengkap dengan masker.

GridKids.id - Sebagai tindak lanjut dari wacana persiapan menghadapi masa transisi dari pandemi COVID-19 ke fase endemi, pemerintah kini sedang dalam proses penyusunan roadmap (peta jalan).

Hal ini disampaikan juga oleh Ibu Siti Nadia Tarmizi selaku sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI.

Dalam konferensi pers virtual pada Kamis (8/3/2022), Ibu Siti menyatakan bahwa pemerintah sudah membahas tentang rencana pelonggaran protokol kesehatan.

Beberapa hal yang sedang dalam proses pengkajian di antaranya kemungkinan untuk melepas masker dan masyarakat yang enggak lagi harus menjaga jarak.

Namun, keduanya aturan itu nantinya enggak akan diterapkan dalam waktu yang bersamaan.

Lalu, seperti apa tanggapan epidemiolog tentang wacana pembahasan roadmap ini? Simak uraian lengkapnya di bawah ini, Yuk!

Pandangan Epidemiolog tentang pembahasan roadmap

Menurut Bapak Dicky Budiman, Epidemiolog Universitas Griffith Australia, transisi pandemi menuju endemi harus mengacu pada pernyataan resmi dari World Health Organization (WHO).

Jika dari pihak WHO belum mengeluarkan pernyataan soal bebas pandemi, harusnya pemerintah tetap taat dan memberlakukan aturan lama untuk menjaga masyarakat dari risiko lonjakan kasus yang lebih parah.

Baca Juga: Transisi dari Pandemi ke Endemi Pasti Terjadi, Begini Kata Epidemiolog

WHO akan mencabut status pandemi dunia jika sepertiga dari negara-negara dunia sudah masuk ke tahap endemi atau setidaknya sudah berhasil mengendalikan persebaran COVID-19.

Kategori endemi hanya akan bisa tercapai jika penularan enggak lebih dari 1%, enggak ditemukan kasus positif COVID-19 selama sebulan terakhir, ditambah enggak ada lagi kasus kematian yang disebabkan oleh virus COVID-19.

Untuk mencapai tahapan itu tentunya harus ada beberapa langkah preventif dengan mempercepat target vaksinasi hingga penerapan proses 3T di tengah masyarakat.

Jika salah satu aspek kesehatan mengalami pelonggaran, aspek lain harus diperketat dan jangan juga diabaikan.

Seperti yang kita ketahui pemerintah baru menerapkan ketentuan non PCR/Antigen untuk pelaku perjalanan domestik, maka vaksinasi dosis kedua atau booster tetap harus diupayakan agar bisa semakin meningkat.

Menurut pak Dicky, Indonesia kini masih memiliki positivity rate 5% sedangkan untuk mencapai tahapan endemi angkanya harus berada di 1%.

Sehingga masih perlu waktu untuk memastikan situasi jauh lebih aman dan memungkinkan untuk bisa menerapkan rancangan roadmap dalam kehidupan masyarakat.

Saat ini hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mendukung proses menuju tahapan endemi adalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan melakukan vaksinasi bagi yang belum.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.