GridKids.id - Senin (21/2), sejumlah kota di Surabaya diterjang hujan es dan angin.
Hujan es merupakan fenomena cuaca yang akhir-akhir ini terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Selain Surabaya, ada ada kota Lampung, Bekasi, dan lainnya yang mengalami hujan es.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa penyebab hujan es karena awan Cumulonimbus (CB).
Nah, hujan es termasuk cuaca ekstrem. Selain itu, ada juga hujan lebat dan angin puting beliung.
Fenomena hujan es adalah salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal.
Fenomena ini ditandai dengan adanya butiran es yang jatuh dari awan dan terjadi dalam beberapa menit.
BMKG juga menambahkan untuk mewaspadai cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan.
Lalu, bagaimana terjadinya hujan es?
Untuk mengetahuinya, yuk, simak informasi di bawah ini mengenai terjadinya hujan es!
Baca Juga: Cuaca Tak Tentu, Terjadi Hujan Es Beberapa Wilayah Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut BMKG
Terjadinya Hujan Es
Seperti yang kita ketahui bahwa hujan es terjadi karena adanya awan Cumulonimbus.
Pada awan Cumulonimbus terdapat tiga macam partikel, yaitu butir air, partikel es, dan butir air super dingin.
Nah, hujan lebat yang masih berupa partikel baik padat maupun es, bergantung pada pembentukan serta pertumbuhan awan tersebut.
Umumnya, awan berbentuk berlapis-lapis seperti bunga kol.
Hujan es terbentuk ketika adanya arus kuat dari udara yang naik atau disebut dengan updraft.
Saat udara naik maka membawa tetesan air cukup tinggi sehingga membeku, Kids.
Jika semakin kuat dorongan udara yang naik maka akan semakin besar hujan es tersebut.
Perlu diketahui bahwa hujan es juga enggak tumbuh dari ketinggian hingga puncak badai.
Baca Juga: Pernah Melihat Fenomena Hujan Es? Ternyata Ini Penyebabnya Serta Perbedaan dengan Hujan Salju
Udara cukup dingin (di bawah -40 derajat celcius Fahrenheit) pada ketinggian yang sangat tinggi.
Ini menyebabkan semua air cair dapat membeku menjadi es. Hujan es dapat tumbuh hingga ukuran yang cukup besar dengan air cair.
Dampak Hujan Es di Daratan
Hujan es dapat turun dalam posisi miring jika angin di dekat daratan cukup kuat.
1. Memecahkan kaca jendela.
2. Menyebabkan cedera pada manusia dan hewan, bahkan dapat menyebabkan kematian.
3. Hujan es dapat merobek dinding rumah.
4. Merusak kaca mobil.
Itulah informasi mengenai terjadinya hujan es dan dampaknya di daratan ya, Kids.
Baca Juga: Melanda Indonesia, Fenomena Hujan Es di Wilayah Ini Disebut Masih Bakal Terjadi Sampai Bulan April
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.