Find Us On Social Media :

Sejarah Lontong Cap Go Meh, Sajian Hasil Akulturasi Budaya Tionghoa dan Jawa

Sepiring sajian lontong cap go meh.

GridKids.id - Kids, setelah merayakan Tahun Baru Imlek 2022 yang jatuh pada Selasa (1/2/2022) lalu pada Selasa (15/2/2022), warga keturunan Tionghoa di seluruh dunia merayakan Cap Go Meh yang menutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.

Istilah 'cap go' dalam bahasa Hokkien berarti lima belas, yang menjadi asal penetapan perayaan cap go meh yaitu hari ke-15 setelah perayaan Imlek.

Dalam perayaan cap go meh ada sajian khas yang biasanya disajikan oleh masyarakat Tionghoa untuk disantap bersama keluarga. Yap! Kali ini kamu akan diajak untuk membahas tentang sajian Lontong cap go meh.

Sajian khas perayaan cap go meh ini merupakan sajian khas Jawa yang menyajikan potongan lontong nasi bersama dengan berbagai lauk yang lezat dan punya filosofinya tersendiri.

Biasanya sajian lontong cap go meh disajikan bersama sayur lodeh labu siam, sambal goreng ati, opor ayam, telur pindang, abon daging sapi, bubuk koya, dilengkapi dengan kerupuk dan sambal.

Sajian lontong cap go meh ini dipercaya merupakan adaptasi dari budaya masyarakat Tionghoa Indonesia yang disesuaikan dengan selera lokal masyarakat Indonesia, khususnya selera masyarakat Jawa.

Makanan ini dipercaya bisa membawa keberuntungan dan banyak filosofi baik, misalnya lontong yang berbentuk panjang dengan tekstur padat sehingga menggambarkan simbol panjang umur.

Dengan menyantap sajian ini ketika perayaan Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa berharap akan memperoleh keberuntungan, kemakmuran, dan banyak rezeki di tahun yang baru.

Lalu, seperti apa sejarah dan filosofi dari sajian lontong cap go meh ini? Cari tahu uraian lebih lengkapnya di bawah ini, ya.

Baca Juga: Sejarah Nian Gao, Kue Keranjang yang Wajib Ada pada Perayaan Imlek

Sejarah Lontong Cap Go Meh