Cairan limbah yang dikeluarkan ini akan bermanfaat untuk membantu menurunkan risiko terjadinya penyakit gangguan saraf seperti alzheimer atau parkinson.
Tak hanya baik untuk otak, posisi tidur ini juga bisa membantu menjaga struktur tulang belakang sekaligus bisa membantu meminimalisir terjadinya asam lambung.
Sedangkan posisi terburuk bagi otak dan kesehatan adalah tidur tengkurap karena menumpu beban tubuh pada perut.
Hal ini bisa mengganggu kestabilan tulang belakang dan menyebabkan tubuh menjadi kaku sekaligus menimbulkan rasa nyeri di persendian tubuh.
Manfaat tidur dengan posisi miring
Dilansir dari kompas.com, seorang peneliti dari Universitas Stony Brook menyatakan bahwa posisi terbaik yang bisa membantu otak mengeluarkan limbah-limbahnya secara efisien.
Posisi ini adalah yang paling banyak dilakukan manusia dan hewan karena dianggap paling efektif untuk membersihkan sisa metabolisme otak yang terkumpul ketika seseorang terjaga.
Selain itu, kondisi pikun dan demensia bisa terjadi jika seseorang memiliki pola hidup enggak sehat seperti begadang atau terjaga sampai pagi.
Baca Juga: 3 Tips Tidur Nyaman saat Sakit Punggung, Salah Satunya Posisi Tidur yang Sesuai
Pikun bisa disebabkan karena adanya timbunan amyloid beta protein dalam otak yang seiring waktu membentuk plak yang mengganggu serabut saraf dalam otak.
Kumpulan plak ini pada akhirnya akan menyebabkan sel-sel saraf mati dan berakhir menyebabkan kepikunan pada seseorang.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah kondisi gangguan kesehatan ini adalah membiasakan posisi tidur miring ketika tidur di malam hari.
Baca Juga: Benarkah Tidur Miring ke Kiri Ampuh Atasi Gejala Maag yang Kambuh?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.