Find Us On Social Media :

Menelusuri Jejak Kuliner Sate, Sajian Ikonik Resep Warisan Nusantara

Ilustrasi seporsi sate ayam.

GridKids.id - Kids, siapa di antara kamu yang suka makan sate, nih?

Sate merupakan kuliner rakyat yang selalu ada dan banyak dinikmati enggak peduli musim atau cuaca.

Banyak orang menggemari sajian sate yang memiliki banyak ragam atau variasi penyajian maupun bahan pembuatan.

Sajian sate yang umum ditemukan di Indonesia dibuat dari daging ayam, kambing, atau sapi, identik disajikan bersama saus kacang dan lontong yang dipotong-potong dengan irisan cabai dan bawang merah, atau berbagai variasi penyajian lainnya sesuai daerah kuliner sate itu berasal.

Namun, seiring perkembangannya semakin banyak sate yang dibuat dengan kreativitas pembuatnya, misalnya sate kerang, sate udang, sate babi, sate kelinci, sate kuda, sate jamur, sate usus, sate hati, sate tahu, sate telur puyuh, dan masih banyak lagi.

Semakin berkembangnya sajian ini, disadari bahwa penamaan sate enggak terpaku pada nama sajian melainkan sudah berupa cara pengolahan atau memasaknya.

Sate merupakan sajian yang dibuat dari daging yang dipotong menjadi bagian-bagian kecil supaya lebih mudah ditusukkan pada tusukan bambu, lalu dibakar di atas bara api dengan menggunakan arang.

Sebelum dibakar, sate akan direndam dengan bumbu rendaman khusus dan akan ditambahkan juga selama proses pembakarannya.

Di Indonesia terkenal berbagai jenis sate yang berasal dari daerah yang berbeda-beda, seperti sate Madura, sate Ponorogo, sate Klathak, dan sate Padang. 

Baca Juga: Bingung Mau Wisata Kuliner Dimana? Cobalah Makan Sate Maranggi Khas Purwakarta, Selalu Ramai Pengunjung!

Sejarah Sajian Sate

Ada beberapa versi asal-usul kuliner sate di Indonesia, seperti teori yang mengatakan bahwa sajian ini dibawa ke Nusantara oleh orang Arab dan India yang ketika itu banyak merantau untuk berdagang.

Namun, versi sejarah lokal yang menyatakan bahwa sate berasal dari kebudayaan Nusantara-lah yang akan kita bahas kali ini.

Versi sejarahnya menyebutkan bahwa pada awal abad ke-15, salah satu murid Sunan Gresik yang bernama Satah sering diberi tugas untuk mengolah dan memasak daging kambing.

Satah lalu memotong kecil-kecil daging kambing supaya lebih mudah dibumbui dan diolah dengan cara dibakar. Potongan-potongan daging lalu ditusuk dengan batang bambu supaya lebih mudah dibakar di atas bara api.

Sajian buatan Satah banyak digemari sehingga disebut dengan "daging satah", pelafalannya lalu mulai berubah menjadi sate.

Kuliner sate lalu dipatenkan sebagai ciri dari masakan daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusukkan pada batang bambu sebelum dibakar di atas arang yang membara.

Cara mengolah daging sate terinspirasi dari pengaruh kebudayaan Arab dalam mengolah sajian kebab.

Hal ini didukung dengan fakta bahwa masyarakat Nusantara sebelumnya mengolah daging dengan cara merebusnya.

Baca Juga: Sate Jamur Tiram, Variasi Sate untuk Kamu yang Enggak Makan Daging

Nah, Kids, itulah uraian singkat tentang sejarah kuliner sate yang menjadi sajian yang sangat melekat di hati masyarakat Indonesia.

Sajian ini selalu menjadi salah satu rekomendasi sajian yang harus dicoba para turis atau wisatawan yang berkunjung di Indonesia.

Rasanya yang unik dan lezat hampir selalu bisa diterima oleh lidah orang yang menjajalnya.

Meskipun sate disebut banyak juga ditemukan sebagai kuliner andalan di berbagai negara, kuliner sate di Indonesia tetap memiliki sejarah dan ciri khas yang membuatnya selalu dicintai oleh penggemarnya.

Baca Juga: Sate yang Dibakar dengan Arang Rasanya Lebih Enak, Mengapa Begitu?

 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.