Meng Bo lalu terinspirasi dengan makanan yang memiliki tekstur lembut mirip mochi yang dibuat dari ketan yang ditumbuk hingga halus.
Meng Bo pun mengaplikasikan ide itu pada daging yang dibuatnya dengan cara ditumbuk sebelum dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil yang disajikan dengan kaldu hangat untuk sang ibu.
Makanan yang dibuat oleh Meng Bo ternyata memiliki rasa yang sangat lezat, hingga kelezatannya bahkan diketahui oleh orang-orang yang tinggal di kota itu.
Mereka pun berdatangan untuk melihat dan belajar bagaimana membuat resep masakan daging giling Meng Bo yang lezat.
Sejak itu sajian daging giling berkuah ini menjadi makanan yang banyak digemari oleh masyarakat Cina dan dilestarikan resepnya dari generasi ke generasi.
Dari situlah resep sajian ini dibawa masuk ke Nusantara oleh kaum imigran yang berasal dari Cina.
Sajian ini lalu disesuaikan dengan masyarakat lokal Nusantara dengan mengganti dagingnya menjadi bukan babi.
Selain itu, pada kuahnya ditambahkan juga berbagai rempah-rempah bumbu khas Nusantara yang menambah kelezatan sajian Bakso ini.
Baca Juga: Sejarah Mi Ayam, Kuliner Merakyat yang Berasal Dari Negeri Tiongkok
Perkembangan Sajian Bakso di Indonesia
Bakso pertama kali masuk Indonesia dibawa oleh para pedagang Cina yang merantau dan menetap di wilayah Nusantara kala itu.
Bakso di Indonesia disajikan dengan kuah berlimpah yang dilengkapi dengan dua jenis mie yaitu mie telur (mie kuning) dan mie putih (bihun).