Find Us On Social Media :

Integrasi Sosial: Bentuk dan Faktor-Faktor Pendukungnya, IPS Kelas 8

Ilustrasi individu yang memiliki saling berinteraksi sehari-hari.

GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang pengertian integrasi sosial dan syarat-syarat pembentuknya.

Dari penjelasan sebelumnya kamu tahu bahwa integrasi sosial terbentuk dari upaya menyatukan berbagai perbedaan yang dimiliki sebuah masyarakat.

Dengan terwujudnya integrasi sosial dalam masyarakat maka akan terbentuk pola hubungan yang nyaman untuk semua pihak.

Nah, kali ini kamu akan diajak belajar tentang bentuk-bentuk dan faktor pembentuk dari integrasi sosial. Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini!

Bentuk-bentuk Integrasi Sosial

1. Integrasi Normatif

Integrasi ini terjadi karena adanya norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Norma merupakan salah satu nilai yang dipergunakan untuk menyatukan masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda.

Di Indonesia yang dikenal sebagai negara yang penuh dengan kekayaan budaya dan keragaman suku bangsa memiliki prinsip atau semboyan pemersatu yaitu Bhineka Tunggal Ika.

Baca Juga: Integrasi Sosial: Pengertian dan Syarat-Syarat Pembentuknya, IPS Kelas 8

2. Integrasi Fungsional

Integrasi ini muncul karena ada fungsi tertentu yang ada dalam masyarakat.

Integrasi ini bisa terjadi jika seseorang mengedepankan fungsi yang berasal dari masing-masing anggota masyarakat.

3. Integrasi Koersif

Integrasi ini tercipta karena ada pihak yang berkuasa. Penguasa inilah yang akan menerapkan cara-cara kekerasan atau koersif.

Contohnya tawuran pelajar yang sedang berlangsung bisa dihentikan setelah polisi datang dan membubarkan massa.

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

1. Homogenitas Kelompok

Kemajemukan yang dimiliki masyarakat jadi salah satu faktor pendorong terjadinya integrasi sosial.

Baca Juga: Mengenal Macam-Macam Ras dan Penyebab Keberagaman Ras di Indonesia

Makin majemuk dan beragam suatu masyarakat, maka proses integrasi akan semakin sulit tercapai dan butuh waktu lebih lama.

Masyarakat homogen akan lebih mudah mencapai integrasi sosial karena lebih mudah menciptakan integritas dalam waktu singkat.

2. Jumlah Anggota

Jumlah anggota bisa jadi faktor pendorong kecepatan proses terbentuknya integrasi sosial.

Makin banyak anggotanya, maka akan makin sulit mencapai integrasi sosial yang diharapkan.

3. Mobilitas Geografis

Perubahan atau perpindahan penduduk di suatu wilayah mendorong terjadinya adaptasi dari tiap anggota masyarakat baru untuk bisa sejalan dengan nilai dan norma yang berlaku di wilayah tersebut.

4. Efektivitas Komunikasi

Integrasi sosial bisa dipengaruhi oleh efektivitas komunikasi antar anggota satu dengan anggota lain dalam masyarakat.

Baca Juga: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Kehidupan Sehari-hari serta Contohnya

Jika tiap anggota sudah punya sistem komunikasi yang efektif, maka integrasi sosial akan lebih mudah terwujud.

Namun, jika hal tersebut terjadi sebaliknya maka akan semakin sulit mewujudkan integrasi sosial.

5. Sikap Toleransi dan Saling Membutuhkan

Adanya sikap toleransi dan sikap saling membutuhkan antar anggota masyarakat.

Dengan adanya dua sikap itu, akan membuat sesama antar anggota masyarakat lebih mudah menerima perbedaan yang ada dalam suatu masyarakat.

Kesadaran bahwa manusia memang saling membutuhkan satu sama lain akan mempercepat terwujudnya proses integrasi sosial masyarakat.

Baca Juga: Makna Toleransi dalam Bhinneka Tunggal Ika serta Contohnya, Kelas 4 SD Tema 5

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.