GridKids.id - Kids, beberapa makanan kaleng yang dijadikan persediaan di rumah biasanya dibeli karena praktis dan mudah diolah.
Selain praktis, harganya enggak terlalu mahal dan juga rasa dan kandungannya enggak kalah dari bahan makanan yang segar.
Beberapa makanan kaleng juga memiliki masa simpan yang cukup lama dan bisa jadi persediaan pilihan makanan sewaktu-waktu.
Namun, tahukah kamu bahwa terlalu sering mengonsumsi jenis makanan ini berbahaya untuk kesehatan? Yuk, cari tahu apa saja dampak negatif dari makanan kaleng!
Baca Juga: Bukan Cuma Makanan Pedas, Ini Kebiasaan Buruk Penyebab Usus Buntu
Dampak Negatif Makanan Kaleng
1. Tambahan Pengawet dan Zat Aditif
Makanan kaleng mengandung tambahan bahan pengawet, garam, dan gula.
Jika dikonsumsi dalam batasan yang wajar maka enggak akan menimbulkan gejala gangguan kesehatan.
Namun, jika dikonsumsi oleh penyandang hipertensi atau penyakit jantung maka akan memicu kondisi kesehatan menjadi memburuk.
Kandungan natrium yang pada garam yang ditambahkan dalam makanan kaleng biasanya dalam takaran yang banyak.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan keawetan makanan kaleng yang diproduksi.
Kandungan natrium yang terlalu tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan gangguan elektrolit dalam tubuh.
Sedangkan kandungan gula yang tinggi dalam makanan kaleng juga membawa risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes mellitus tipe 2 hingga penyakit jantung.
Baca Juga: Jangan Salah, Minum Jus Buah Setiap Hari Belum Tentu Sehat, Malah Bisa Sebaliknya
2. Terdapat Kandungan BPA
BPA atau Bisphenol-A adalah bahan kimia yang terkandung dalam makanan, termasuk dalam kaleng.
Penelitian menunjukkan bahwa BPA bisa berpindah dari lapisan kaleng ke makanan.
Kandungan BPA yang masuk dalam tubuh nantinya akan terakumulasi dan berisiko menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti gangguan jantung dan diabetes mellitus tipe 2.
Baca Juga: Bermula dari Perang dan Sayembara, Ternyata Begini Asal Mula Ditemukannya Makanan Kaleng
Dilansir dari hellosehat.com, sebuah publikasi penelitian oleh Environmental Research meneliti tentang jumlah konsumsi makanan kaleng yang berkaitan dengan tingginya kandungan BPA dalam urin seseorang.
Mengingat dampaknya yang berbahaya untuk kesehatan, Food and Drug Administration Amerika Serikat sudah melarang penggunaan BPA karena merupakan kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan di dalamnya.
Namun, hingga kini penggunaan kemasan makanan dengan BPA masih sering ditemukan.
Baca Juga: Standar Aman Botol Minum Kemasan Bukan Hanya dari Segel Plastik, Ini Penjelasannya
3. Risiko Kontaminasi Bakteri Berbahaya
Makanan kaleng yang enggak melalui proses yang baik bisa berisiko mengandung kontaminasi bakteri berbahaya yaitu Clostridium botulinum.
Meski kecil kemungkinannya, konsumsi makanan kaleng yang terkontaminasi bakteri ini bisa menyebabkan penyakit yang dikenal dengan istilah botulisme yang bisa menyebabkan orang yang mengalaminya lumpuh atau bahkan fatalnya berdampak pada kematian.
Nah, Kids, itulah tiga dampak negatif dari makanan kaleng yang meskipun praktis dan enggak kalah lezat dan bergizi tetap harus dipertimbangkan konsumsinya, nih.
Sesekali mengonsumsinya enggak masalah asal masih dalam batas wajar dan diimbangi dengan beragam asupan sehat lainnya. Ingat juga untuk memilih makanan kaleng yang bentuknya baik dan enggak rusak, ya.
Baca Juga: Cukup dengan Bahan Alami dan Mudah Didapatkan, Inilah 6 Cara Mengatasi Keracunan Makanan Basi
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.