Lahar Panas dan Lahar Dingin saat Letusan Gunung Berapi, Apa Bedanya?
Putu Bagoes
Selasa, 7 Desember 2021 | 18:15 WIB
GridKids.id - Gunung berapi meletus merupakan sebuah fenomena yang sangat sangat penting bagi kehidupan di muka bumi ini.
Gunung Semeru, Sabtu (4/12) mengalami erupsi sekitar pukul 15:00.
Gunung berapi yang terletak di kawasan Malang dan Lumajang itu mengeluarkan lava pijar, lahar dingin, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.
Saat fenomena gunung meletus, terdapat lava atau lahar yang keluar dari perut bumi ke permukaan bumi.
Baca Juga: 5 Langkah Penyelamatan Diri saat Terjadi Letusan Gunung Berapi
Lalu, apa perbedaan di antara lahar panas dan lahar dingin saat erupsi gunung berapi?
Lahar merupakan aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung.
Berikut ini perbedaan di antara lahar panas dan lahir dingin.
Perbedaan Lahar Panas dan Lahar Dingin saat Letusan Gunung Berapi
Jika diurutkan, maka urutan proses erupsi adalah Magma-Lava-Lahar.
Lahar bergerak mengalir seperti lava dan dikendalikan oleh gravitasi dan kemiringan lereng.
Pada umumnya, kebanyakan orang sering menyamakan istilah lahar dengan lava padahal keduanya berbeda.
Lahar Panas
Terdapat beberapa gunung api di Indonesia yang memiliki dasar lubang kepundan dan sifatnya kedap air sehingga air hujan yang turun disana akan membentuk danau.
Contohnya adalah Kawah Gunung Galunggung, Kelud, Agung atau Kelimutu. Material lempeng pembentuk dasar kepundan berasal dari fragmen batuan yang berasal dari dinding kepundan.
Berdasarkan catatan geologi Indonesia, Gunung Galunggung di Tasikmalaya yang meletus hebat pada tahun 1882 mengeluarkan seluruh air danau dan isinya yang bercampur magma. Dampaknya yang terjadi adalah aliran lahar panas hingga radius 60 km.
Perbedaan Lahar Panas dan Lahar Dingin saat Letusan Gunung Berapi
Lahar Dingin
Material erupsi gunung berapi yang belum terkonsolidasi akan berkumpul di sekitar puncak atau lereng kawah.
Saat hujan terjadi di puncak gunung, maka bahan-bahan endapan ini akan terangkut dan bergerak meluncur ke bawah sebagai aliran pekat dengan densitas tinggi. Bentuk material tersebut dapat berwujud bongkahan batu, bom, lapili, pasir hingga debu.
Semua bahan tersebut akan melewati lereng atau lembah hingga jarak yang sangat jauh, Kids.
Contoh: Banjir lahar dingin di wilayah Gunung Merapi dan Gunung Semeru.
Nah, itu dia, Kids, perbedaan lahar panas dan lahar dingin saat letusan gunung berapi.
Semoga bermanfaat!
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.