Sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang disiarkan di laman resmi PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Minggu (5/12/2021), peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru juga menghadirkan potensi bahaya lain.
Di antaranya seperti lontaran batuan pijar di sekitar puncak, awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1 dan 4 Desember, menurut PVMBG, merupakan aktivitas permukaan (erupsi sekunder).
Dari hasil analisis data kegempaan, fenomena ini enggak menunjukkan adanya kenaikan jumlah dan jenis gempa dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan.
Baca Juga: Badan Geologi Kementerian ESDM: Erupsi Semeru Dipicu Ketidakstabilan Endapan
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.