2. Hujan Konveksi (Hujan Zenith)
Hujan ini biasa terjadi di kawasan yang berada pada 23,5O LU atau LS.
Hujan konveksi terjadi karena adanya pemanasan udara di atas daratan akibat adanya proses konduksi.
Karena proses pemanasan itu, udara akan mengambang dan mengapung naik ke atas.
Udara yang hangat dan naik ke atas bersuhu lebih tinggi daripada udara lain yang ada di sekitarnya.
Baca Juga: Picu Tingginya Curah Hujan, Apa Penyebab dan Dampak dari La Nina? #AkuBacaAkuTahu
Pada ketinggian tertentu, suhu udara akan berkurang lalu terjadilah pengembunan yang akan menghasilkan titik air dan es yang akan jatuh menjadi hujan.
Hujan ini biasanya hanya berlangsung sesaat dan biasanya ketika hujan ini berlangsung sinar matahari masih terlihat dan dibarengi dengan adanya guntur.