Find Us On Social Media :

Benarkah Empati Seseorang Bisa Hilang? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi seorang anak yang berusaha menghibur seseorang yang sedang bersedih.

GridKids.id - Kids, manusia adalah makhluk sosial yang dituntut untuk berbaur dan berinteraksi dengan individu lainnya dalam masyarakat.

Ketika melakukan interaksi dengan orang lain, biasanya kita melibatkan perasaan yang membuat kita bisa merasakan emosi yang disebut sebagai empati.

Empati biasanya terjadi ketika seseorang mencoba menempatkan dirinya di posisi orang lain.

Hal itu membuat seseorang bisa memahami perasaan atau pandangan lain sehingga bisa bertindak bijak untuk memberikan respon.

Baca Juga: Perbedaan Perilaku Simpati dan Empati dalam Kehidupan Sehari-hari

Emosi dan perasaan seseorang bisa memengaruhi kondisi fisik atau metabolisme tubuh seseorang.

Jika seseorang sudah berada di tahap empati biasanya tubuh seseorang akan ikut menunjukkan reaksi, seperti misalnya jika terlalu sedih biasanya orang akan ikut menangis.

Sama halnya ketika seseorang ikut berempati dengan kebahagiaan orang lain, biasanya mereka akan turut merasakan perasaan lega dan aman.

Empati bisa hilang

Empati merupakan sesuatu emosi yang positif karena membuat seseorang menjadi peduli dengan orang lain.

Tapi, empati yang terlalu berlebihan juga bisa berdampak negatif, lo, Kids.

Dilansir dari Klikdokter, perasaan empati yang berlebihan bisa membuat seseorang merasa lelah. Kondisi ini dalam istilah medis dikenal dengan istilah compassion fatigue.

Ketika seseorang sudah sampai di fase ini, biasanya akan muncul perasaan enggak untuk terlalu berempati terhadap orang lain.

Baca Juga: Manfaat Bermain dengan Hewan Peliharaan, Dapat Menambah Sikap Empati

Seseorang yang terus berusaha untuk berempati bisa saja merasakan perasaan lelah yang membuat seseorang jadi sulit melihat suatu kondisi dengan objektif atau sebagaimana adanya.

Compassion fatigue sering ditemukan terjadi pada petugas kesehatan seperti dokter dan perawat.

Pekerjaan ini menuntut seseorang terus bertemu dengan orang-orang yang memiliki kondisi sakit dan menderita.

Gejala Compassion Fatigue

Kondisi ini biasanya terlihat ketika seseorang memiliki gejala mengisolasi diri, insomnia, sulit konsentrasi, lelah secara fisik, merasa enggak berdaya, dan lain sebagainya.

Ketika mulai timbul kondisi trauma untuk berempati pada diri seseorang, selanjutnya akan muncul sikap apatis atau kurang peduli dengan perasaan atau kondisi orang lain.

Kondisi hilangnya empati pada diri seseorang bisa dipulihkan dengan melakukan beberapa aktivitas, seperti meditasi, berlibur, memberikan batasan yang jelas pada diri sendiri, berbagi dengan orang terdekat yang bisa dipercaya, dan enggak lupa menerapkan gaya hidup sehat.

Baca Juga: Cara Menaikkan Suasana Hati Selama Isolasi Mandiri, Salah Satunya dengan Relaksasi

Itulah beberapa penjelasan tentang perasaan empati yang dirasakan manusia.

Keberadaan emosi ini memiliki dampak positif dan dampak negatifnya pada diri seseorang sehingga perlu juga evaluasi diri agar kepedulianmu pada orang lain enggak membuatmu lupa memperhatikan dirimu sendiri, ya, Kids.

----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.