Untuk tatanan rambut atau kepala dimulai dari pemasangan gelung malang, cempako, sundur, gandik, sumping, lalu baru memasang kesuhun atau mahkota.
Pada bagian kiri dan kanan mahkota dipasang tebeng malu (untaian bunga) yang berfungsi sebagai penjaga pandangan dan fokus pengantin agar enggak melihat ke kanan dan ke kiri.
Tahap terakhir adalah pemasangan bunga rampai di bagian belakang kepala, dan pada bagian jari tengah wanita dipasang sapu tangan wangsit.
Sapu tangan wangsit sebagai simbol untuk digerakan sebagai komunikasi pasangan jika ada masalah selama proses pernikahan yang berlangsung lama.
Baca Juga: Mengenal Pakaian Adat Riau, Jenis-Jenisnya dan Keunikannya
Pemasangan pakaian pengantin Aesan Gede pada mempelai pria hampir sama dengan pemasangan komponen pakaian pengantin pada mempelai wanita, yang membedakan adalah pemasangan aksesoris kepala.
Mempelai lelaki menggunakan celana belabas, semet setengah tiang, pending, kemben pelangi, dan terate. Sama seperti mempelai perempuan, mempelai lelaki juga mengenakan kecak lengan, gelang kano, gelang gepeng, selempang sawin, kalung tapak jajo, kesuhun atau mahkota, tebeng malu di bagian kanan dan kiri mahkota, dan sapu tangan wangsit di jari tengah tangan kiri mempelai.