Find Us On Social Media :

Mengenal 2 Jenis Pakaian Adat Sumatra Selatan untuk Upacara Pernikahan

Jembatan Ampera yang membentang membelah sungai musi, Ikon kota Palembang.

1. Aesan Gede

Busana pengantin Aesan Gede didominasi dengan kain berwarna merah dengan sulaman benang warna emas yang berasal dari tenunan kain songket yang memiliki unsur gemerlap dan keemasan.

Pakaian adat ini memperoleh pengaruh budaya Jawa, Tionghoa, dan Arab, namun pengaruh ketiga budaya tersebut enggak menghapus budaya asli kerajaan Sriwijaya.

Tahapan awal dimulai dari pemasangan kain songket nago besawu yang dipasang membentuk dodot, pending, dan kemben pelangi.

Terate yang memiliki payet bermotif teratai dipasang menutupi bahu dan dada, memiliki filosofi harapan akan keturunan di masa depan.

Baca Juga: 5 Pakaian Adat Maluku, Ciri Khas dan Penjelasannya Secara Lengkap

Pengantin juga menggunakan kecak lengan yang disimbolkan dengan burung yang memiliki filosofi bahwa mempelai pengantin siap memulai kehidupan barunya.

Mempelai wanita menggunakan perhiasan di tangannya berupa gelang kano, gelang gepeng, gelang sempuru, selempang sawin, dan kalung kebo munggah atau tapak jajo.