GridKids.id - Kids, kali ini kamu akan diajak untuk memahami teks bacaan tentang perlawanan rakyat Nusantara terhadap kehadiran bangsa Portugis pada buku tematik kelas 5 SD Tema 7, halaman 34.
Sebelum bangsa Eropa datang ke wilayah Nusantara, ketika itu masyarakat hidup dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja.
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa awalnya disambut dengan baik oleh pihak kerajaan dan rakyat nusantara, seperti yang sudah dilakukan selama ini kepada para pendatang yang datang ke wilayah nusantara.
Namun, semakin lama, rakyat yang mulai mengetahui tujuan dari bangsa Eropa yang ingin menguasai perdagangan dengan memonopoli urusan-urusan internal kerajaan, akhirnya melakukan perlawanan.
Baca Juga: Latar Belakang Kedatangan Portugis di Indonesia yang Merupakan Penjajah Pertama di Nusantara
Perlawanan-perlawanan ini menunjukkan bahwa rakyat ingin menjaga kedaulatan dan enggak mentoleransi bangsa pendatang yang turut campur dalam ranah yang bukan bagiannya.
Selanjutnya kamu diminta untuk menjawab pertanyaan di halaman 35, berdasar teks bacaan "Peristiwa Perlawanan Terhadap Portugis", di buku tematik kelas 5 SD Tema 7 halaman 34.
1. Alasan Ternate melakukan perlawanan
Jawab: Awalnya portugis diterima baik oleh raja setempat dan bahkan diberi izin untuk mendirikan benteng.
Namun, hal tersebut malah membuat Portugis bersikap serakah, terlalu ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan melakukan banyak tindakan yang sewenang-wenang di Ternate.
Hal ini membuat rakyat Ternate, dipimpin oleh Sultan Hairun, melakukan perlawanan terhadap Ternate.
2. Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate yang melakukan perlawanan:
- Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528), berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
- Sultan Alaudin Riayat Syah (1537-1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
- Sultan Iskandar Muda (1607-1636), Raja Aceh yang paling gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda, yang pada tahun 1615 dan 1629 melakukan serangan pada Portugis di Malaka.
Ternate
- Sultan Hairun, yang berjuang melawan kesewenang-wenangan Portugis bersama rakyat Ternate. Gugur dalam perundingan dengan Portugis, dan terbunuh. Sultan
- Baabullah (putra Sultan Hairun), berhasil merebut benteng Portugis pada 1574, dan mendesak Portugis mundur dan menyingkir ke Hitu, Ambon.
Baca Juga: Sejarah Indonesia, Inilah 5 Perang Terbesar yang Pernah Terjadi di Wilayah Nusantara
3. Hasil perlawanan
Hasil perlawanan dua kerajaan yaitu Aceh dan Ternate menunjukkan bahwa rakyat Nusantara memiliki ketegasan dan kepercayaan diri bahwa apa yang mereka milikki harus dijaga dengan baik.
Kedatangan bangsa Portugis sebagai bangsa pendatang yang disambut baik, ternyata enggak dibalas dengan sikap tahu diri dan tetap pada tujuan awalnya.
Terlalu banyak turut campur dan tindakan sewenang-wenang yang menimbulkan rasa enggak suka dan enggak terima rakyat, membuat timbulnya perlawanan untuk mengusir bangsa Portugis dari wilayah masing-masing.
Hasilnya Portugis berhasil dipukul mundur, meskipun harus ada tokoh yang gugur, perjuangan mengusir penjajah akan terus dilanjutkan selama penerusnya memiliki visi dan pandangan yang sama.
Baca Juga: Strategi Perang Jenderal Sudirman Ketika Melawan Belanda, Belajar dari Rumah TVRI
Itulah jawaban untuk pertanyaan berdasar teks bacaan di halaman 34 yang sudah kamu cermati sebelumnya.
Semoga referensi jawabannya bisa membantumu lebih memahami informasi dalam teks bacaan, ya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.