GridKids.id - Nasi adalah makanan pokok Indonesia, Kids. Itu sebabnya, kebutuhan akan beras di masyarakat sangat tinggi.
Umumnya, kita mengonsumsi beras putih.
Namun tahukah kamu kalau ada banyak jenis beras lain? Bahkan, jenis-jenis beras ini terbukti lebih sehat, lo.
Baca Juga: Punya Nasi Sisa? Jangan Dibuang, Kamu Bisa Membuat Tteokbokki Hidangan Khas Korea
Di dunia, ada sekitar 40 ribu jenis beras. Perbedaannya enggak cuma pada warna, tapi juga pada kandungannya.
Nah, inilah 4 jenis beras yang dianggap lebih sehat daripada beras putih.
Apa saja, ya? Yuk, kita cari tahu!
1. Beras Merah
Jenis yang pertama adalah beras merah. Beras ini sudah umum digunakan di Indonesia, Kids.
Berbagai jenis beras merah punya kandungan pigmen yang tinggi dan nutrisi baik untuk tubuh.
Beras merah juga protein dan kandungan serat yang lebih tinggi dari beras putih.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ternyata Ini Efek Samping Mengonsumsi Beras Cokelat, Apa Saja?
2. Beras Cokelat
Berbeda dari beras putih, beras coklat masih punya lapisan dedak dan sekam yang mengandung banyak nutrisi.
Jenis beras ini mengandung antioksidan flavonoid apigenin, quercetin, dan luteolin yang penting untuk mencegah berbagai penyakit.
Mengonsumsi makanan yang kaya flavonoid bisa menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan beberapa jenis kanker.
3. Beras Hitam
Jenis beras ini berwarna gelap, Kids. Kadang, warnanya berubah menjadi keunguan.
Penelitian menunjukkan kalau beras hitam punya kandungan antioksidan paling tinggi dari jenis beras lainnya.
Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Baca Juga: 5 Manfaat Beras Merah yang Enggak Boleh Dilewatkan, Apa Saja?
4. Beras Liar
Sebenarnya, beras liar adalah sejenis biji-bijian dari rumut yang hidup di perairan. Namun, cara mengolahnya sama seperti beras.
Beras liar mengandung serat dan protein tiga kali lipat lebih tinggi daripada beras putih, membuatnya lebih mengenyangkan.
Beras liar juga punya banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi kolesterol, ketahanan insulin, dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh untuk memicu penyakit jantung.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.