GridKids.id - Virus corona yang menyebar di berbagai belahan dunia kini mulai mereda.
Meskipun tetap ada beberapa negara yang masih harus melawan virus corona ini, termasuk VarIndonesia.
Di Indonesia beberapa wilayah harus melakukan PPKM untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Baca Juga: 13 Peraturan PPKM Level 4 di Jawa dan Bali, Berlaku sampai 25 Juli 2021
Setelah dilakukan PPKM kabar baik pun datang, karena beberapa wilayah sudah turun angka pasien positif COVID-19.
Namun, beberapa hari ini diperbincangkan COVID-22 diberbagai media sosial.
Sebelumnya terdapat berbagai varian virus corona, seperti Alpha, Beta, Delta, Gamma, Lambda, dan varian lainnya.
Varian-varian tersebut perlu diwaspadai karena lebih dapat menular.
Lalu Apa yang Dimaskud COVID-22?
COVID-22 Bisa Lebih Buruk
Sebagian besar orang bingung dengan istilah ini. Apakah ini istilah resmi baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau organisasi lainnya?
Bruce Y. Lee yang seorang Profesor Kebijakan dan Manajemen Kesehatan di City University of New York (CUNY) menjelaskan bahwa istilah Covid-22 muncul dari apa yang disampaikan oleh Sai Reddy, PhD, seorang profesor imunologi di ETH Zurich, Swiss.
Reddy memperingatkan bahwa varian baru yang bisa menimbulkan risiko besar kemungkinan akan muncul di tahun 2022.
"Covid-22 bisa lebih buruk dari yang kita saksikan sekarang," kata Reddy dalam laporan The Sun.
Di artikel tersebut, Reddy menggunakan istilah Covid-21 untuk merujuk pada varian Delta.
Menurut Lee, penggunaan istilah Covid-21 yang merujuk pada Delta adalah keliru. Dia memberikan tiga alasan.
1. Varian Delta pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020, bukan 2021.
2. Varian Delta merupakan hasil mutasi dari SARS-CoV-2 asli yang menyebabkan Covid-19.
"Jadi tidak boleh digunakan istilah Covid-21 untuk menggambarkan varian Delta," demikian tulis Lee untuk Forbes.
"Jika memang ingin menggunakan angka untuk menggambarkan varian Delta, bisa disebut varian B.1.617.2 yang merupakan istilah lainnya."
3. Saat ini enggak ada Covid-22 karena enggak ada yang tahu apa yang terjadi di tahun depan.
Varian yang Mengkhawatirkan di Dunia Saat Dunia
Saat ini, varian yang paling mengkhawatirkan di dunia adalah varian Delta dan Delta Plus yang lebih menular dari versi virus asli.
Selain Delta, ada varian Lambda yang secara teknis masih terdaftar dalam variant of interest, bukan variant of concern dalam klasifikasi WHO.
Varian Lambda telah menyebar ke lebih dari 30 negara.
Namun, memang ada kekhawatiran bahwa vaksin enggak cukup efektif melawan varian Delta dan Lambda dibanding varian lainnya.
Bisakah Varian yang Lebih Menular Muncul Tahun 2022?
Lee mengatakan, ada kemungkinan tahun depan muncul varian yang lebih menular dibanding Delta. Tapi ini masih kemungkinan.
"Selama virus terus bereproduksi dan menyebar, munculnya varian baru yang lebih buruk dapat terjadi," katanya.
Dia menjelaskan, setiap kali virus berkembang biak di dalam sel seseorang, ia dapat melakukan mutasi pada kode genetik virus yang dihasilkan.
Mutasi itu bisa membuat virus lebih lemah atau lebih kuat.
"Selama struktur protein spike pada virus tidak terlalu banyak berubah, perlindungan dari vaksin masih mampu menjaga agar situasi tidak lebih buruk."
Salah Satu Varian yang Dikhawatirkan
Salah satu kekhawatiran varian terbesar adalah munculnya "varian pelarian".
Varian pelarian adalah versi virus yang sangat berbeda dari versi aslinya sehingga dapat lolos atau menghindari perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin dan kekebalan alami.
Ketika virus sangat berbeda dari versi asli, sistem kekebalan tubuh tidak dapat mendeteksi virus secara memadai atau menghasilkan respons untuk melawannya.
"Perlu diingat bahwa perubahan virus cenderung terjadi secara bertahap," kata Lee.
Itulah maksud dari COVID-22, yang kemungkinan terjadi pada tahun 2022. Untuk itu, tetap jaga prokol kesehatan.
Penulis : Gloria Setyvani Putri
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.