Find Us On Social Media :

Fakta Mengenai Mutasi Baru COVID-19 Varian Delta yang Mudah Menular, Ini Penjelasannya

(Ilustrasi) penyebaran varian baru Delta yang lebih cepat menular.

GridKids.id - Kids, angka penyebaran mutasi baru COVID-19 varian Delta di Indonesia semakin meningkat.

Varian Delta sendiri pertama kali teridentifikasi di India pada Desember 2020.

Sejak teridentifikasi pertama kali di India, varian Delta atau yang dikenal dengan B1617.2 terus menyebar dan menjadi varian COVID-19 paling dominan.

Baca Juga: Bukan Hanya COVID-19, Jamur Hitam India Bikin Petugas Kesehatan Indonesia Kewalahan, Ini Gejalanya

Lalu, bagaimana secepat itu varian Delta dapat menular?

Termasuk di Indonesia, mutasi baru varian delta diyakini sebagai penyebab lonjakan COVID-19 yang kembali meningkat.

Terdapat penjelasanya dari para ahli dari berbagai sumber mengapa mutasi baru ini sangat mudah menular. Berikut ini ulasannya!

Baca Juga: Tanda Tubuh Terkena COVID-19 di Fase Awal yang Wajib Kita Ketahui

COVID-19 Varian Delta yang Mudah Menular

Para ahli dari pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Guangdong, Tiongkok, berupaya untuk mengungkap mengapa varian Delta sangat dominan penyebarannya.

Mereka meneliti 62 pasien yang sedang melaksanakan karantina karena terinveksi COVID-19 dan beberapa orang terkena varian Delta.

Dalam publikasi yang dikeluarkan pada awal Juli lalu, para ahli menemukan fakta terkait seseorang yang terinfeksi varian Delta.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Reinfeksi COVID-19 dan Gejala yang Dirasakan

Para pasien akan mendapatkan hasil positif dalam tes PCR (Polymerase Chain Reaction) lebih awal atau lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya.

Namun, vaksin COVID-19 yang ada pun sudah terbukti dapat melindungi seseorang dari gejala parah jika terpapar varian Delta.

Vaksinasi dengan dosis full menjadi salah satu kunci untuk membatasi penularan mutasi varian baru yang sedang melanda dunia ini.

Penjelasan dari Para Ahli Mengenai Varian Delta

Temuan lain dari para ahli adalah, seseorang yang terinfeksi varian Melta mempunyai gejala viral load yang meningkat lebih tinggi.

Artinya, mutasi baru pada seseorang yang terinveksi 1.260 kali lebih tinggi dibanding mereka yang terinfeksi varian sebelumnya.

"Kombinasi antara jumlah virus yang sangat tinggi dengan masa inkubasi yang pendek diyakini menjelaskan mengapa varian Delta lebih mudah menular,"

Baca Juga: 4 Manfaat Meditasi Pernapasan yang Baik Dilakukan saat Pandemi COVID-19

Pernyataan diatas ucapan dari Benjamin Cowling, ahli epidemiologi dari University of Hong Kong, dikutip dari laman Nature.

Penelitian tersebut sehingga menyatakan bahwa COVID-19 varian Delta mempunyai tingkat penularan yang lebih tinggi.

Bahkan, penyebarannya mencapai angka 40 persen dibandingkan virus Corona asli dan mutasi varian baru lainnya, seperti varian Alpha.

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.