GridKids.id - Ketika terinfeksi virus Corona dan harus melakukan isolasi mandiri di rumah, ada satu hal wajib dilakukan.
Hal tersebut adalah rutin mengecek kadar oksigen dalam tubuh.
Tahu enggak? Ternyata sangat penting untuk rutin mengecek saturasi oksigen selama isoman.
Soalnya, jika saturasi oksigen tiba-tiba menurun maka bisa segera dilakukan tindakan. Nah, tingkat saturasi oksigen menjadi petunjuk kondisi jantung dan pernapasan pasien, lo.
Baca Juga: Mulai Banyak Dicari, Ini Fungsi Saturasi Oksigen dan Berapa Kadar Oksigen Normal?
Beberapa ahli bahkan menyarankan pasien memiliki alat oksimetri sendiri ketika menjalani isoman.
Dengan menggunakan oksimetri atau oximeter, pasien COVID-19 bisa melakukan pemeriksaan mandiri.
Beberapa hal berikut ini merupakan alasan pentingnya mengecek tingkat saturasi oksigen saat isoman.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Coding dan Programming, Ternyata Keduanya Tak Sama
Level Saturasi Oksigen
Perlu diketahui level saturasi oksigen dan cara penanganannya, antara lain:
- 95-100 : dalam kondisi baik- 93-94 : perlu berbaring untuk meningkatkan kadar oksigen- < 92 : perlu ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dokter- < 80 : perlu menggunakan ventilator
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pengecekan tingkat saturasi oksigen saat melakukan isoman?
Dikutip hari Halodoc.com, menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Unair, Djoko Santoso, pasien dihimbau untuk rutin mengecek saturasi oksigen setiap hari.
Baca Juga: Tumbuhkan Harapan, Ini Manfaat Proning yang Baik untuk Pasien COVID-19 dengan Gangguan Pernapasan
Begitu juga menurut pakar kesehatan, pengecekan saturasi oksigen bisa dilakukan beebrapa kali dalam satu hari, Kids.
Jika saturasi oksigen di bawah batas normal, pasien COVID-19 perlu memberitahu dokter atau petugas medis lainnya.
Terlebih lagi disertai dengan gejala sesak napas, atau pernapasan memburuk secara tiba-tiba.
Teknik Proning
Cara sederhana yang bisa dilakukan saat pasien isolasi mandiri di rumah adalah teknik proning. Kids, ada tiga posisi proning yang bisa dilakukan.
Pertama, berbaring di atas perut selama 30 menit. Pada posisis ini, berbaring tengkurap dengan memebrikan alas bantal pada bawah leher, pinggul, dan kaki.
Kedua, posisi berbaring sambil duduk dalam 30 menit. Pada posisi ini menggunakan penyangga bantal dengan posisi setengah duduk.
Ketiga, berbaring ke sisi kanan dalam waktu 30 menit. Gunakan alas bantal di leher, pinggul, dan dijepit kedua kaki.
Ketika melakukan teknik ini, upayakan berada di ruangan dengan sirkulasi yang baik.
Jika sudah sering dilakukan namun belum bisa meningkatkan kadar saturasi oksigen, segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: 4 Jenis Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Pasien COVID-19 saat Isolasi Mandiri
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.