GridKids.id - Tahu enggak? Ternyata memasak air hingga mendidih belum tentu aman dikonsumi, lo.
Memasak air bisa membunuh bakteri namun enggak menghilangkan bahan kimia yang ada di dalamnya.
Bisa saja, bahan kimia terkandung pada air yang sudah tercemar.
Baca Juga: Sebaiknya Hindari, Merebus Kembali Air Matang Ternyata Berbahaya untuk Kesehatan
Dikutip dari Kompas.com, bahan kimia bisa saja tercemar dari air tanah, seperti logam berat dan timah hitam.
Dampaknya akan terlihat ketika dikonsumsi selama bertahun-tahun, bukan satu atau dua hari.
Seringkali masyarakat kurang menyadari bahwa air yang dikonsumsi telah tercemar. Keracunan enggak melulu berasal dari kuman lo, Kids.
Baca Juga: Tips Mengatasi Rambut Rontok dengan Cara Rumahan yang Sederhana
Air minum juga bisa menjadi sumber kuman. Banyak kuman yang bisa menimbulkan gejala keracunan, seperti diare.
Banyak orang keracunan karena enggak memasak air dengan cara yang benar.
Jangan menganggap remeh merebus air meski bisa dilakukan oleh siapa saja, namun masih ada yang salah.
Baca Juga: Awal Hanya Iseng Masak Nasi dengan Air Mendidih, Ternyata Hal Ini yang Terjadi, Sudah Pernah?
Kuncinya ada di cara merebusnya. Dokter pun merekomendasikan cara memasak air yang benar agar semua kuman dan patogen mati.
Seperti air yang digunakan untuk membuat susu sebaiknya dimasak terlebih dahulu sampai 100 derajat celsius.
Air harus dimasak sampai 100 derajat celsius selama 5-10 menit baru dimatikan. Dengan cara ini kuman akan benar-benar mati.
Bakteri dalam air
E. coli
Bakteri E. coli ini bisa menyebabkan kram perut, mual atau muntah, dan diare yang parah. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering buang air kecil.
Biasanya penderita akan merasakan nyeri pinggang akibat infeksi saluran kemih bagian atas.
Salmonella
Salmonella adalah bakteri yang menyebabkan penyakit pada saluran pencernaan.
Gejala umumnya seperti diare, kram perut, dan demam dalam kurun waktu 8-72 jam setelah minum air yang terkontaminasi Salmonella.
Pseudomonas aeruginosa
Bakteri jenis ini dapat ditemukan di tanah, air, tanaman, dan hewan. Bakteri ini bisa menyebabkan infeksi, lo, Kids.
Infeksi dapat terjadi di mata, telinga, kulit, saluran urin, saluran pernapasan, dan pada sistem saraf pusat.
Baca Juga: Mengalami Gangguan Pencernaan atau Intoleransi Laktosa? Coba Ganti Dengan Menu Ini
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.