GridKids.id - Mengenang masa lalu, dahulu Presiden Soekarno memprioritaskan untuk membangun kekuatan armada angkatan laut.
Pak Soekarno menyadari bahwa Indonesia merupakan sebuah negara dengan bentuk kepulauan besar yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Untuk menjaga batas wilayah laut, maka perlu kekuatan angkatan laut dan yang sangat tangguh.
Hal ini diperlukan agar enggak ada yang berani mengancam untuk mengganggu batas laut teritorial Indonesia.
Pada sekitaran tahun 1962, Indonesia mempunyai sebuah kapal perang terbesar di Asia dan belahan bumi bagian selatan.
Nama kapal tersebut ialah KRI Irian yang dibeli dari Uni Soviet (saat ini Rusia) pada tahun 1962.
Asal KRI Irian
Proses pembuatan kapal bermula pada 19 Oktober 1949 dan diluncurkan pada 17 September 1950.
Sejak 30 Juni 1952, kapal ini mulai menjadi bagian dari armada Angkatan Laut Uni Soviet yang dikenal sebagai Armada Merah.
Kapal ini mempunyai bobot seberat 13.600 ton dan berukuran 210x22 meter.
Baca Juga: Mengenal Prinsip Kebijakan Luar Negeri 'Bebas Aktif' yang Dicetuskan di Era Presiden Soekarno
KRI Irian dapat menjelajah derasnya arus lautan dengan menempuh kecepayan 60.19 km per jam.
Rusia yang kala itu di bawah pimpinan Presiden Nikita Khrushchev melakukan kerjasama dengan Indonesia dalam bidang militer untuk menjaga NKRI.
Sejarah KRI Irian
Dibeli dengan harga selangit pada masanya, kapal perang ini dilengkapi peralatan dan teknologi yang canggih.
Kemampuan dari KRI Irian mempunyai empat buah turret atau kubah, dimana setiap turret terdiri dari tiga buah meriam dengan ukuran enam inchi.
Sehingga, KRI Irian mempunyai total ada 12 meriam dengan ukuran 6 inci.
Baca Juga: 5 Negara yang Enggak Punya Wilayah Laut tapi Mempunyai Militer Angkatan Laut
Indonesia memboyong kapal ini saat persiapan terjadinya operasi Tri Komando Rakyat atau yang dikenal dengan sebutan Trikora.
Sejak tiba di Surabaya pada tahun 1962, kapal ini sempat mengalami kerusakan cukup parah dan butuh dua tahun untuk menyelesaikan perbaikannya.
Sejak saat itu, kapal ini digunakan untuk menjaga perairan Indonesia dan berhenti digunakan saat menjelang orde baru, yakni sekitar tahun 1997-1998.
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id