Find Us On Social Media :

Tak Hanya Menyerang Pernapasan, COVID-19 Juga Bisa Mengintai Otak, Ini Penjelasannya

Kasus COVID-19 (ilustrasi)

GridKids.id - Penularan akibat virus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai satu juta kasus.

Tahu enggak, Kids? COVID-19 bukan hanya menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan saja, lo.

COVID-19 juga dapat menyebabkan sakit komplikasi serta dapat menyerang secara enggak langsung ke otak.

Peneliti Veterans Affairs Puget Sound Health Care System, Amerika Serikat melakukan percobaan kepada tikus untuk mengetahui seberapa kerasCOVID-19 menyerang.

Peneliti menemukan bahwa efek komplikasi otak karena COVID-19 dapat mengubah daya tahan tubuh menjadi kelelahan serta membuat menjadi enggak fokus.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya lonjakan virus yang memasuki sawar pada otak.

Sawar adalah penghubung peredaran darah yang melanju ke otak.

Nah, penemuan tersebut setelah peneliti melakukan pengamatan kepada beberapa tikus.

Baca Juga: Stasiun dan Terminal Akan Menggunakan GeNose untuk Deteksi Covid-19, Apa Itu GeNose?

Baca Juga: Jangan Salah, Setelah Divaksin Bukan Berarti Kita Langsung Kebal dari Infeksi Virus Corona

Peneliti juga memenukan jika protein dalam tikus mengalami lonjakan, maka virus dapat menentukan sel mana yang bisa dimasuki.

Dilansir dari Nationalgeographic.co.id, peneliti dari University of Washington School of Medicine menyebut ketika virus berhasil masuk dalam sel ditubuh, maka hasil lonjakan protein yang terdapat pada COVID-19, yakni S1 dapat mengakibatkan berbagai kerusakan.

Sebab protein S1 memiliki fungsi sama dengan gp 120 pada HIV-1. Keduanya memiliki kandungan yang sama, yakni memiliki glikoprotein yang bertugas mengikat reseptor lain.

Peneliti menduga bahwa fungsi tersebut yang menyebabkannya menjadi beracun untuk jaringan otak.

Namun, peneliti dari Yale School of Medicine menyebutkan bahwa COVID-19 dapat menyerang otak secara langsung.

Sebab, mereka dapat memperbanyak di dalam otak sehingga otak kekurangan oksigen.

Hal tersebut juga sudah dilakukan percobaan menggunakan tikus sebagai obyek, Kids.

Baca Juga: Pulang Pimpin Penanggulangan Bencana Alam, Ketua Satgas Doni Monardo Positif COVID-19

Baca Juga: Kembali Terdeteksi, Negara Ini Laporkan Kemunculan Varian Baru COVID-19 Ketiga yang Lebih Menular

Selanjutnya peneliti menemukan bahwa SARS-Cov-2 mampu menginfeksi neuron, mengendalikannya, dan membuat salinan dirinya sendiri.

Hal tersebut berdasarkan penelitian menggunakan obyek manusia, Kids.

Selain itu, bagian sel yang sudah terinfeksi akan mematikan sel yang masih aktif untuk memutus pasokan oksigen.

Para peneliti juga menjabarkan bahwa jalan virus untuk menyerang otak ialah melalui hidung, namun hal tersbut perlu didalami lebih lanjut terkait virus masuk melalui hidung.

Peneliti University of Washington School of Medicine menemukan hasil bahwa pengangkutan protein S1 ternyata lebih cepat menyerang pada ginjal dan sekitarnya atau sel reseptor.

Baca Juga: Pernah Sakit Kepala Setelah Makan? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Baca Juga: Masih Membuat Bingung, Inilah 3 Hal Penting Mengenai Vaksin COVID-19 yang Sering Jadi Pertanyaan

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id