GridKids.id - Beberapa negara maju mulai mengembangkan berbagai penelitian dan eksperimen.
Tujuannya untuk menciptakan suatu eksperimen yang kelak akan berguna bagi umat manusia.
Baru-baru ini ada salah satu eksperimen yang berhasil diciptakan beberapa negara maju.
Yap, Korea Selatan dan China berhasil mencipktakan 'matahari buatan'.
Matahari buatan merupakan julukan yang diberikan untuk reaktor fusi nuklir bertenaga besar. Fusi nuklir merupakan sumber energi bintang.
Namun, karena berbahaya dan bisa menimbulkan berbagai risiko, pembuatan matahari buatan ini menjafi tantangan tersendiri.
Sebab, perlu ketelitian dan hati-hati yang ekstra agar matahari buatan ini enggak meledak.
Nah, seperti apa matahari buatan di dua negara ini, ya?
Baca Juga: Keren! 10 Kali Lebih Panas dari Inti Matahari, Tiongkok Catatkan Sejarah dengan Nyalakan
1. China
Matahari buatan dari China ini bernama HL-2M Tokamak. Sebenarnya, ini adalah reaktor fusi nuklir.
Reaktor ini menghasilkan panas dan tenaga yang dihasilkannya sangat besar, sehingga akan menghasilkan energi tanpa batas.
Bahkan matahari buatan ini dapat beroperasi hingga suhu mencapai 150 derajat celcius atau sekitar sepuluh kali lebih panas daripada matahari sesungguhnya.
Proyek yang dinamakan 'Man-Made Sun' ini didasari pada cara kerja Matahari dan bintang, yaitu menggunakan fusi hidrogen yang menciptakan energi panas.
Pengerjaan proyek pembuatan matahari buatan dilakukan di Provinsi Sichuan barat daya.
Matahari buatan ini dapat mereplikasi cara matahari dalam menghasilkan panas menggunakan gas hidrogen dan deuterium sebagai bahan bakar.
Reaktor HL-2M Tokamak ini dapat membantu China mencapai target produksi energi fusi yang akan dikomersialkan tahun 2050.
Namun, para ilmuan enggak tahu berapa lama matahari buatan ini bisa tetap menyala.
Yang jelas matahari buatan ini dibuat untuk mendapat sumber energi bersih yang ramah lingkungan, Kids.
Sebab, selama ini kehidupan modern mengandalkan energi karbon yang bisa menimbulkan polusi.
Baca Juga: Rangkuman dan Jawaban Energi Panas, Belajar dari Rumah 12 November 2020
Baca Juga: Perbedaan Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan serta Proses Terjadinya
2. Korea Selatan
Korea Selatan juga membuat matahari buatan, lo.
Bahkan matahari buatan korea mendapat rekor dunia, karena berhasil mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik dengan suhu ion lebih dari 100 juta derajat celcius.
Matahari buatan Korea Selatan ini dikembangkan oleh Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR), yang merupakan hasil studi bersama dengan Seoul University (SNU) dan Columbia University AS.
Keberadaan matahari buatan tersebut diharapkan dapat melakukan operasi plasma berkelanjutan selama 300 detik dengan suhu ion lebih tinggi dari 100 juta derajat celcius pada tahun 2025.
Direktur Si-Woo Yoon, dari Pusat Penelitian KSTAR, mengatakan teknologi yang dibutuhkan untuk operasi jangka panjang 100 juta plasma adalah kunci realisasi energi fusi.
"Dan keberhasilan KSTAR dalam mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik akan menjadi titik balik penting dalam percobaan operasi plasma berkinerja tinggi, komponen penting dari reaktor fusi nuklir komersial di masa depan," jelas dia.
Perangkat matahari buatan yang dikembangkan Korea Selatan ini telah mulai dioperasikan pada Agustus 2020.
KSTAR berencana melanjutkan percobaan pembangkit plasma hingga 10 Desember dengan 110 percobaan plasma yang mencakup operasi plasma kinerja tinggi dan percobaan mitigasi gangguan plasma.(Penulis : Nur Rohmi Aida)
Baca Juga: Keren! Gunakan Teleskop Terbesar di Eropa, Para Ahli Berhasil Tangkap Wujud Matahari Paling Detail
Baca Juga: Manfaat Energi Matahari Bagi Kehidupan Manusia, Sumber Penting yang Tidak Terbatas
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.