Find Us On Social Media :

Apa Itu Droplet dan Aerosol? Ini Penjelasan dan Perbedaannya

Apa Itu Droplet dan Aerosol? Ini Penjelasan dan Perbedaannya

GridKids.id - Di masa pandemi virus corona COVID-19 ini, kamu pasti sudah enggak asing dengan droplet, aerosol, dan airborne.

Yup! Droplet, aerosol, dan airborne adalah istilah-istilah yang harus kamu ketahui.

Lalu, apa itu droplet, aerosol, dan airborne?

Awalnya, virus corona dikatakan cuma menyebar lewat droplet.

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan kalau infeksi COVID-19 bisa disebarkan lewat paparan virus yang ada di dalam aerosol.

Yuk, kita cari tahu penjelasan dan perbedaan ketiganya!

Baca Juga: Virus Corona Terbukti Bisa Menular Lewat Udara, Apa Perbedaan Droplet dan Airborne, Terkait Covid-19?

Droplet

Ada dua cara untuk virus corona, yaitu dengan melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan menyentuh benda dan permukaan yang terkontaminasi.

Dalam kedua kasus tersebut, akar penularannya adalah batuk atau bersin.

Saat seseorang dengan COVID-19 batuk, mereka mengirim semprotan lendir dan tetesan air liur yang terbang dari mulut mereka, inilah yang disebut droplet.

Droplet atau tetesan kecil yang kadang enggak terlihat ini, punya diameter antara lima sampai 10 mikrometer dan mengandung partikel virus.

Untuk pencegahan, maka orang yang batuk sebaiknya ke lengan baju atau masker karena dapat menangkap banyak tetesan ini. 

Sebab, tanpa melakukan pencegahan itu, akan banyak tetesan yang mendarat di benda dan orang-orang di sekitarnya.

Baca Juga: Waspada, Ternyata Virus Corona Penyebab COVID-19 Menyebar Lebih Mudah dari yang Selama Ini Kita Kira

Aerosol  

Secara umum, aerosol adalah partikel cair atau padat yang ada di udara. Partikel itu bisa terlihat seperti kabut, atau enggak terlihat seperti debu atau serbuk sari.

Aerosol terbentuk saat tetesan kecil (droplet) menguap lebih cepat daripada jatuh ke tanah, meninggalkan inti berukuran kurang dari lima mikrometer.

Tanpa cairan berat yang menyeretnya ke bawah, partikel virus dari tetesan yang menguap ini bisa melayang di udara sampai setengah jam.

Saat virus bepergian melalui aerosol, ada kemungkinan untuk tertular dengan memasuki ruang kosong yang didiami orang yang sakit beberapa menit sebelumnya.

Transmisi ini melalui aerosol bebas-drifting adalah bagaimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan penyakit yang ditularkan melalui udara.

Baca Juga: Kembali Direvisi, Kali Ini CDC Akui Penyebaran COVID-19 Melalui Udara

Airborne

WHO menyatakan kalau penularan virus corona di udara atau airborne tampaknya mungkin dilakukan.

WHO menyatakan kalau transmisi aerosol jarak pendek, terutama di lokasi indoor selama periode waktu yang lama dengan orang yang terinfeksi, enggak bisa dikesampingkan.

Meskipun mungkin ada kemungkinan virus corona melayang di udara, sehingga enggak aman untuk membuka jendela atau pergi keluar.

Virus yang ditularkan melalui udara lebih cenderung menyebar di ruangan dengan ventilasi yang buruk daripada di luar ruangan.

Sehingga, sirkulasi udara yang baik di setiap ruangan bisa membantu mencegah penyebaran penyakit.

Selain itu, mendapatkan udara segar dan berolahraga merupakan hal yang penting untuk tetap sehat secara mental dan fisik.

Baca Juga: Sempat Dikatakan Bisa Menular Lewat Udara, WHO Pastikan Virus Corona Enggak Airborne

Perbedaan Droplet, Airborne, dan Aerosol

Lalu kesimpulannya, apa perbedaan antara droplet, airborne, dan aerosol?

Ketiga istilah itu memberikan arti dan perbedaan kalau droplet adalah jenis tetesan kecil yang didapat saat seseorang bersin dan batuk.

Sedangkan aerosol adalah partikel cair atau padat yang tersuspensi di udara.

Sementara airborne merupakan istilah lain dari udara.

"Penyebaran tetesan [droplet] seperti jenis tetesan yang dilihat dari bersin atau batuk, apa yang mungkin dirasakan kalau seseorang batuk pada kita, sedangkan penyebaran melalui udara [airborne] akan jadi partikel kecil yang enggak perlu dilihat atau diketahui itu ada di sana." kata Joshua Santarpia, seorang pengajar patologi dan mikrobiologi di University of Nebraska Medical Center, seperti dikutip dari NPR.

Baca Juga: Lindungi Diri dari COVID-19, Ini 2 Masker Terbaik untuk Memblokir Virus Corona

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.