Secara umum, aerosol adalah partikel cair atau padat yang ada di udara. Partikel itu bisa terlihat seperti kabut, atau enggak terlihat seperti debu atau serbuk sari.
Aerosol terbentuk saat tetesan kecil (droplet) menguap lebih cepat daripada jatuh ke tanah, meninggalkan inti berukuran kurang dari lima mikrometer.
Tanpa cairan berat yang menyeretnya ke bawah, partikel virus dari tetesan yang menguap ini bisa melayang di udara sampai setengah jam.
Saat virus bepergian melalui aerosol, ada kemungkinan untuk tertular dengan memasuki ruang kosong yang didiami orang yang sakit beberapa menit sebelumnya.
Transmisi ini melalui aerosol bebas-drifting adalah bagaimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan penyakit yang ditularkan melalui udara.
Baca Juga: Kembali Direvisi, Kali Ini CDC Akui Penyebaran COVID-19 Melalui Udara