Dampak Kurikulum Darurat
Mengenai kurikulum darurat, pelaksanaan kerjanya berlaku sampai akhir tahun ajaran (tetap berlaku walau kondisi khusus sudah berakhir).
Akan tetapi, satuan pendidikan bebas untuk memilih kurikulum yang sesuai, yaitu:
1. Tetap mengacu kurikulum nasional
2. Kurikulum selama krisis darurat
3. Melakukan penyederhanaan kurikulum sendiri.
Meski begitu, enggak ada kewajiban bagi sekolah untuk menerapkan kurikulum darurat.
Kurikulum darurat berlaku bagi sekolah yang membutuhkan metode pembelajaran yang lebih sederhana dari Kurikulum 2013.
Mendikbud berharap kalau kurikulum darurat bisa memudahkan proses pembelajaran di masa pandemi.
Dampak bagi guru:
- Tersedianya acuan kurikulum yang sederhana.
- Berkurangnya beban mengajar.
- Guru bisa berfokus pada pendidikan dan pembelajaran esensial dan kontekstual.
- Kesejahteraan psikososial guru meningkat.
Dampak bagi siswa:
- Siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum dan dapat berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual.
- Kesejahteraan psikososial siswa meningkat.
Dampak bagi orangtua:
- Mempermudah pendampingan pembelajaran di rumah.
- Kesejahteraan psikososial orangtua meningkat.
(Penulis: Nur Rohmi Aida)
Baca Juga: Mendikbud Perbolehkan Sekolah Tatap Muka di Zona Kuning dan Gunakan Kurikulum Darurat, Apa Itu?
----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.