2. Fisura ani
Fisura ani adalah robekan yang terjadi pada dinding anus. Kondisi ini dapat menjadi penyebab BAB berdarah.
Tak hanya pada orang dewasa, fisura ani juga dapat pada bayi.
Robekan yang terjadi pada fisura ani biasanya disebabkan oleh sembelit atau BAB yang besar dan keras.
Untungnya, fisura ani biasanya sembuh dengan sendirinya.
Tindakan pelunakan feses dan penggunaan petroleum jelly atau krim lain dapat membantu meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
Baca Juga: BAB Tidak Lancar Selama Puasa? 5 Cara Ini Efektif untuk Melancarkan Pencernaan! Mudah dan Gak Ribet
3. Polip
Istilah polip usus sebenarnya merujuk pada tonjolan apa pun yang muncul di usus.
Ada beberapa jenis polip yang dapat dibedakan dari bentuk dan histologinya.
Polip adenomatosa adalah jenis polip usus yang cukup umum terjadi, yakni mempengaruhi sekitar 25 persen orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
Kondisi polip usus perlu diwaspadai. Pasalnya, kebanyakan kasus kanker kolorektal berevolusi dari polip adenomatosa.
Untungnya, dengan kemajuan dalam pengobatan, polip adenomatous non-metastasis dapat direseksi atau diangkat dengan pembedahan, dan kemoterapi dapat diberikan untuk membatasi potensi penyebaran.
Kanker kolorektal dapat diobati jika terdeteksi lebih awal, itulah sebabnya semua orang yang berusia 50 tahun ke atas harus menjadwalkan pemeriksaan kolonoskopi, sigmoidoskopi, dan sebagainya secara teratur.
Baca Juga: Update Virus Corona di Indonesia, Inilah 5 Provinsi dengan Kasus COVID-19 Tertinggi dan Terendah