Find Us On Social Media :

Lama Waktu yang Diperlukan untuk Sembuh dari Virus Corona Berdasarkan Gejalanya

Lama Waktu yang Diperlukan untuk Sembuh dari Virus Corona Berdasarkan Gejalanya

GridKids.id - Gelaja yang dialami oleh orang yang terinfeksi virus corona COVID-19 berbeda-beda.

Oleh karena itu, waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari virus corona juga beragam.

Banyak faktor yang memengaruhi waktu dan tingkat kesembuhan orang yang terinfeksi COVID-19.

Untuk mereka yang punya penyakit bawaan, pemulihan bisa jadi lambat. Termasuk usia, jenis kelamin dan tingkat keparahan penyakit berdampak dalam proses penyembuhan.

Gejala Ringan

Dilansir dari BBC, kebanyakan orang yang terkena COVID-19 cuma akan mengalami gejala seperti batuk atau demam.

Namun, mereka bisa mengalami sakit tubuh, kelelahan, sakit tenggorokan dan sakit kepala.

Gejala-gejala ini diobati dengan istirahat, banyak mengkonsumsi cairan dan penghilang rasa sakit seperti parasetamol.

Demam bisa mereda dalam waktu kurang dari satu minggu, meskipun batuk mungkin menetap.

Sebuah analisis data di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan butuh rata-rata dua minggu untuk pulih.

Baca Juga: Pasien COVID-19 Bisa Sembuh dalam 2 Minggu, Ini Syarat yang Harus Dilakukan Menurut Ikatan Dokter Indonesia

Gejala Lebih Serius

Untuk pasien yang terinfeksi sekitar tujuh sampai 10 hari sebelumnya, bisa merasakan gejala yang lebih serius. Seperti bernafas menjadi sulit dan paru-paru meradang.

Ini karena meskipun sistem kekebalan tubuh berusaha melawan, itu sebenarnya bereaksi berlebihan dan tubuh mengalami kerusakan tambahan.

Beberapa orang perlu dirawat di rumah sakit untuk terapi oksigen.

Pasien kategori ini butuh waktu dua sampai delapan minggu untuk pulih, tapi dengan kondisi kelelahan yang masih ada.

Pasien dengan Perawatan Intensif

WHO memperkirakan satu dari 20 akan memerlukan perawatan intensif, yang bisa termasuk dibius dan memakai ventilator.

Dr Alison Pittard, Dekan Fakultas Kedokteran Perawatan Intensif, mengatakan perlu waktu 12 sampai 18 bulan untuk kembali normal setelah menjalani perawatan kritis.

Menghabiskan waktu yang lama di ranjang rumah sakit menyebabkan hilangnya massa otot.

Pasien akan lemah dan otot akan membutuhkan waktu untuk membangun kembali. Beberapa orang akan memerlukan fisioterapi untuk berjalan lagi.

Dikutip dari NPR, dua dokter yang keduanya didiagnosis dengan COVID-19 pada pertengahan Maret dan sejak itu sudah pulih, bisa memberikan gambaran.

Rosny Daniel dan Darren Klugman mengatakan kalau sangat penting bagi semua orang untuk mengikuti pedoman jarak sosial.

Selain itu, kalau curiga sakit, segera ambil tindakan untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

Yang paling penting adalah mengenali gejala awal, mengisolasi diri sendiri dan benar-benar mematuhi aturan karantina.

Baca Juga: Buat Dokter Takjub, Pasien COVID-19 Tertua yang Berhasil Sembuh Diduga Juga Pernah Selamat dari Flu Spanyol

Gejala dan Keparahan Bervariasi

Sementara Daniel mengatakan orang yang terpapar COVID-19 bisa punya berbagai gejala dan tingkat keparahan penyakit bisa sangat bervariasi dari orang ke orang.

"Ini sangat membingungkan, dan ada sejumlah besar ketidakpastian untuk itu," katanya.

Daniel mengatakan selama beberapa hari pertama ia menderita sakit dan kedinginan. Ia mengalami demam dan batuk ringan serta merasa lelah.

"Otot saya sakit sangat parah di kaki saya. Saya merasa seperti kesemutan," katanya.

Ia mulai merasa lebih baik, tapi pada hari ke tujuh, gejalanya muncul lagi dan mulai kesulitan bernapas.

Ia menderita asma ringan dan diabetes tipe 1, dua kondisi mendasar yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit serius.

Daniel mulai menggunakan inhaler untuk mengobati asma.

Ia juga mengambil antibiotik untuk mengobati apa yang mungkin merupakan infeksi bakteri sekunder di paru-parunya. Setelah beberapa hari, ia merasa jauh lebih baik.

Klugman mengatakan ia merasa sakit selama sekitar 10 hari.

Awalnya ia mengalami kedinginan dan badan sakit yang hilang-timbul, lalu demam rendah dan batuk yang cukup parah.

Berdasarkan gejala-gejala ini, ia melakukan karantinan mandiri jauh dari keluarganya selama 14 hari, bahkan sebelum ia mendapatkan hasil tes yang positif.

"Pada hari ke 10, saya merasa tingkat energi mendekati normal," kata Klugman.

Baca Juga: Punya Bebagai Gejala, Berapa Lama Pasien Sembuh dari Covid 19?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.