Find Us On Social Media :

Partikel Virus Corona yang Lebih Kecil Bisa Menyebar di Udara, 239 Ilmuwan Minta WHO Lakukan Revisi

Corona bisa menular lewat udara, benarkah?

Seperti Asap Rokok

Para ilmuwan mengatakan lembaga-lembaga kesehatan dianggap masih abai pada tetesen kecil virus yang menyembur dari mulut, menjadi aerosol dan melayang di udara, yang kemungkinan menjadi cara penularan COVID-19.

"Mereka tidak ingin berbicara tentang penularan melalui udara, karena itu akan membuat orang takut," kata Donald Milton, profesor keseharan lingkungan di University of Maryland seperti diwartakan CNN, Rabu (8/7/2020).

Sebuah studi yang dipublikasikan pertengahan Maret lalu menemukan virus corona baru bisa bertahan dalam tetesan pernapasan mikroskopis berdiameter sekitar 2,5 mikron, bahkan lebih kecil dan bisa bertahan sampai 3 jam.

Sementara itu, peneliti Harvard, Allen dan Linsey Marr, profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech menerbitkan makalah yang mengungkap peran partikel udara yang lebih kecil dalam penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Mereka mengatakan enggak mungkin bagi seseorang untuk melepaskan tetesan besar (> 5 mikron) tanpa melepaskan yang lebih kecil.

Marr menemukan virus flu bisa melayang di udara dalam tetesan mikroskopis selama satu jam atau lebih, untuk menjelaskannya dia menggunakan rokok untuk menunjukkan bagaimana virus menyebar.

"Partikel mikroskopis kecil yang disebut aerosol berperilaku seperti asap rokok. Jadi mereka akan lebih terkonsentrasi lebih dekar dengan perokok yang mungkin terinfeksi. Ketika Anda semakin jauh, maka paparannya akan jauh lebih sedikit," jelas Marr.

Baca Juga: Sempat Dikatakan Bisa Menular Lewat Udara, WHO Pastikan Virus Corona Enggak Airborne