Find Us On Social Media :

Belum Selesai dengan Virus Corona, Negara Ini Harus Hadapi Wabah Lain yang Enggak Kalah Ganas

Ilustrasi penanganan wabah virus.

Korban Enggak Selamat 

Melansir CNN International, di Singapura, 16 orang sudah meninggal karena DBD tahun ini. Angka ini dua kali lipat dari jumlah kematian tahun 2013.

Bulan Juni sampai Oktober secara umum merupakan puncak musim DBD di Singapura.

Hal ini terjadi karena percepatan perkembangan nyamuk Aedes dan periode inkubasi yang lebih pendek dari virus Dengue.

Pekan lalu, ada penambahan 1.468 kasus DBD di Singapura.

Penambahan ini menjadikan jumlah penambahan kasus DBD selama tiga minggu berturut-turut selalu di atas 1.000, sekaligus menjadi angka kasus mingguan tertinggi yang pernah dicatat Singapura.

Menanggapi kasus-kasus yang melonjak, pemerintah Singapura sudah meningkatkan pemeriksaan untuk menghilangkan habitat nyamuk potensial di area publik dan kawasan perumahan.

Selama tiga pekan terakhir, NEA menyebut ada sekitar 6.900 bangunan yang sudah menjalani inspeksi dan pengendalian vektor.

"Mayoritas perkembangbiakan nyamuk yang terdeteksi terus ditemukan di area publik dan perumahan," kata NEA dalam sebuah pernyataan, Kamis.

Mulai 15 Juli, NEA akan meningkatkan denda bagi orang-orang yang enggak mengambil tindakan untuk mencegah nyamuk berkembang biak, baik di dalam maupun di luar properti mereka.

Nyamuk dikenal menyukai sudut basah dan gelap dan daerah genangan air.

Baca Juga: Angka Pasien DBD Terus Meningkat, Inilah Cara Alami Usir Nyamuk Tanpa Bahan Kimia