Masih Perlu Ditinjau
Perhatian para ilmuwan mulai terfokus pada mutasi D614G pada bulan Mei, ketika Bette Korber, seorang peneliti di Los Alamos National Laboratory, mengunggah sebuah makalah yang menyatakan kalau saat diperkenalkan ke daerah baru virus itu dengan cepat menjadi bentuk dominan.
Meski terlihat cukup meyakinkan, tetapi banyak ilmuwan mengkritik penelitian tersebut, karena hasil analisisnya tidak cukup untuk menyimpulkan kalau virus dengan mutasi itu lebih menular pada manusia.
David Montefiori, ahli virologi di Duke University, yang terlibat dalam analisis baru, yang dipimpin oleh Dr. Korber menyebut kalau timnya menemukan hasil yang mirip dengan hasil ilmuwan di Scripps Research.
Dalam penelitian baru, tim yang dipimpin oleh Dr. Choe dan Dr. Farzan menemukan kalau virus dengan mutasi D614G lebih tangguh, dan punya lebih banyak potensi untuk menginfeksi sel daripada virus tanpa mutasi itu.
Dalam percobaan lain, mereka menemukan kalau virus yang membawa sel jaringan yang terinfeksi mutasi D614G jauh lebih efisien daripada virus tanpa mutasi.
Farzan mengatakan kalau perbedaannya mungkin berasal dari sifat biologis mutasi yang memberikan lebih banyak fleksibilitas pada protein virus dan menstabilkannya.
Vaksin virus corona, saat dikembangkan, harus bekerja dengan baik terhadap varian D614G.
(Penulis: Jawahir Gustav Rizal)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id