Find Us On Social Media :

Berenang saat Pandemi, Bagaimana Risiko Penularan Corona di Kolam Renang dan Pantai?

Air Kolam yang Enggak Sengaja Tertelan saat Berenang

Volume orang di pantai atau di kolam renang dan kemungkinan berkumpul bersama, memunculkan kekhawatiran.

"Kami tidak bisa cukup menekankan kalau sebagian besar penularan terjadi dari orang ke orang, khususnya ketika berada dalam jarak enam kaki antar satu sama lain," kata Dr. David Goldberg, spesialis penyakit dalam dan infeksi di New York-Presbyterian Medical Group Westchester dan asisten profesor kedokteran di Columbia University Irving Medical Center.

Risiko air itu sendiri, lanjutnya, tampaknya sangat rendah.

"Saya jauh lebih peduli dengan perenang lain (orang lain)," ujar dia.

"Secara umum saya akan mengatakan pantai lebih aman daripada kolam renang karena dua alasan," kata Goldberg.

Alasan pertama karena air pantai jauh lebih encer. Jadi kalau ada kemungkinan virus masuk ke dalam air, virus akan cepat diencerkan karena itu kumpulan yang besar.

Kedua, lebih mudah untuk menjaga jarak sejauh enam kaki saat berada di pantai.

Keadaan kolam renang yang ramai dikhawatirkan membuat seseorang lebih sulit untuk menjaga jarak.

Meski begitu, sangat disarankan untuk tetap menjaga kebersihan, mengenakan masker, dan menerapkan jarak sosial mengingat masih adanya pergolakan virus.

"Sangat penting untuk orang untuk mempraktikkan kebersihan tangan dan menjaga jarak sosial saat berada di kolam renang atau di kolam air panas," kata Glatter.

Baca Juga: Enggak Cuma Menyenangkan, Berenang di Laut Juga Bermanfaat bagi Kesehatan