Find Us On Social Media :

Belakangan Ini Merasa Cuaca Lebih Panas dari Biasanya? Begini Penjelasannya

Penyebab cuaca panas terik lebih dari biasanya.

GridKids.id - Kids, apakah kamu merasakan cuaca yang lebih panas dari biasanya beberapa hari ini?

Di beberapa daerah di Indonesia, belakangan matahari terasa lebih terik dan bikin kita cukup kegerahan.

Bahkan enggak cuma di siang hari saja, nih. Hawa di malam hari juga terasa cukup gerah.

Baca Juga: Rich People Sih Bebas, Cuaca Semakin Panas, Qatar Pasang AC di Luar Ruangan

Nah, sebenarnya apa yang sedang terjadi, ya, Kids?

Apakah sudah memasuki musim pancaroba? Pancaroba adalah peralihan musim antara musim kemarau dan musim hujan.

Biasanya, musim pancaroba ditandai dengan keadaan udara yang enggak menantu.

Daripada penasaran, kita cari tahu bersama penjelasan sebenarnya dari BMKG, yuk!

Penyebab Cuaca Terik

Dilansir dari Kompas.com, cuaca terik biasanya terjadi karena suhu udara yang tinggi dan kelembapan udara rendah, Kids.

Biasanya kondisi tersebut terjadi saat langit cerah dan kurangnya awan, sehingga pancaran dari sinar matahari langsung jadi lebih banyak yang diteruskan ke permukaan bumi.

Baca Juga: Antartika Capai Rekor Baru Tentang Kenaikan Suhu, Bumi Makin Panas?

Hal itu sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Herizal, Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Nah, berkurangnya tutupan awan tersebut terutama sedang terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan.

Soalnya, di sana sedang memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, Kids.

Pantauan BMKG

BMKG ternyata telah memprediksi kondisi cuaca terik yang lebih dari biasanya tersebut, Kids.

Soalnya, tampak ada pergerakan semu matahari dari posisi di atas khatulistiwa menuju belahan bumi utara.

Nah, transisi pergantian musim ditandai dengan mulai berembusnya angin timuran dari Benua Australia atau monsun Australia, terutama di wilayah bagian selatan Indonesia. 

Baca Juga: Tubuh Mudah Lelah dan Ngantuk Saat Panas, Ternyata Alasannya Sederhana

Embusan angin tersebut bersifat kering dan kurang membawa uap air, Kids. Makanya, pertumbuhan awan pun jadi terhambat.

Nah, cuaca terik yang kita rasakan itu karena kombinasi dari sedikitnya tutupan awan, suhu udara yang tinggi, dan kelembapan yang cenderung berkurang.

BMKG memprediksi, pada bulan Maret hingga April, suhu memang akan terus menghangat.

Suhu yang menghangat tersebut akan terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia, Kids.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id