Find Us On Social Media :

Semprot Tubuh dengan Disinfektan Ternyata Bisa Timbulkan Beberapa Risiko, Salah Satunya Sebabkan Keracunan

Ilustrasi semprot disinfektan.

GridKids.id - Virus corona Covid-19 masih menyebar di hampir seluruh dunia, Kids.

Sampai Senin (30/3/2020), sudah ada 199 negara dan wilayah yang terinfeksi virus ini.

Di Indonesia sendiri, ada 1.285 kasus Covid-19.

Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa langkah pencegahan terhadap virus ini. Salah satunya penyemprotan dengan cairan disinfektan.

Penyemprotan cairan disinfektan kepada manusia beberapa kali terjadi di Indonesia dalam rangka mematikan virus corona yang menyebabkan Covid-19.

Salah satunya pada ratusan WNI yang baru tiba di Indonesia setelah dijemput pulang dari Wuhan, episentrum wabah, beberapa waktu yang lalu.

Saat ini pun, banyak tempat umum di sejumlah daerah seperti bandara dan masjid, yang menyediakan tempat khusus untuk dilakukan penyemprotan cairan disinfektan kepada orang-orang yang berada di sana.

Cara ini diyakini bisa mematikan virus yang mungkin ada di permukaan pakaian atau badan seseorang.

Baca Juga: Digunakan Sebagai Alat Perang Melawan Corona, Inilah Perbedaan Disinfektan, Sabun, dan Hand Sanitizer

Menurut World Health Organization (WHO)

Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kalau penyemprotan itu bukan hal yang disarankan. 

Melalui laman Instagram WHO, disebutkan kalau penyemprotan disinfektan ke seluruh tubuh seseorang enggak bisa membunuh virus yang terlanjur masuk ke dalam tubuh.

Sebaliknya, penyemprotan tersebut justru bisa merusak pakaian yang dikenakan, bahkan melukai tubuh orang yang menerima tindakan tersebut.

"Menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa merusak pakaian atau selaput lendir (seperti mata, mulut)," tulis WHO dalam informasi tersebut.

Penggunaan alkohol dan klorin dalam disinfektan bisa digunakan untuk mensterilkan permukaan suatu benda, namun juga harus di bawah rekomendasi yang tepat.

Informasi serupa juga diunggah ulang oleh perwakilan WHO di Indonesia dr. Paranietharan melalui Twitter di akun @NParanietharan.

Dia menandai akun Kementerian Kesehatan RI, BNPB, Menteri Luar Negeri, Dinas Kesehatan Jakarta, dan lainnya untuk memastikan informasi ini tersampaikan.

Enggak untuk Tubuh

Melalui laman resmi Covid-19 milik Pemerintah Indonesia, covid19.go.id, disebutkan cairan disinfektan efektif untuk membersihkan permukaan benda-benda yang potensial terdapat banyak bakteri dan virus.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Begini Cara Membuat Disinfektan Sendiri di Rumah

Namun, cairan disinfektan ini enggak disarankan untuk disemprotkan pada tubuh atau pakaian seseorang.

"Cairan disinfektan bisa membersihkan virus pada permukaan benda-benda dan bukan pada tubuh atau baju dan tidak akan melindungi Anda dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit," bunyi keterangan dalam laman resmi tersebut.

Dampak Disinfektan pada Tubuh Manusia

Dikutip dari Guidance Notes on Safe Use of Chemical Disinfectants Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, cairan disinfekan yang mengandung bahan kimia berupa alkohol punya risiko kalau disemprotkan ke tubuh.

Alkohol merupakan bahan kimia yang mudah terbakar jika ada di dekat api, terutama ketika diterapkan dengan cara disemprotkan.

Kalau mengenai kulit, cairan ini bisa mengiritasi kulit yang terluka.

Sementara kalau terhirup, bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan memengaruhi saraf sistem pusat.

Sementara itu, zat klorin disebutkan sebagai zat beracun.

Kalau seseorang terpapar klorin dengan konsentrasi tinggi disebutkan bisa berakibat fatal.

Apalagi kalau sebuah larutan disinfektan mengandung lebih dari satu jenis zat kimia.

Pencampuran zat-zat tersebut bisa menimbulkan bahaya.

(Penulis: Luthfia Ayu Azanella

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.

Baca Juga: Virus Corona Menyerang Paru-Paru, 3 Makanan Ini Bisa Bantu Jaga Kesahatannya