Beberapa pertanyaan ini bisa ditanyakan pada diri sendiri untuk mengetahui apakah kamu mengalami psikosomatik atau enggak:
1. Apakah mengalami gejala fisik (batuk, demam, flu, dan lainnya) saat mendapatkan "banjir" informasi atau membaca, menonton mengenai corona?
2. Apakah merasa cemas, khawatir yang berlebihan dengan situasi yang terjadi saat ini, sehingga kekhawatiran tersebut terus-menerus mengisi pikiran?
3. Apakah merasakan simptom/gejala fisik yang mengkhawatirkan setelah bicara, memikirkan situasi saat ini?
4. Apakah hal ini datang dan pergi? Atau konsisten anda dirasakan selama beberapa hari?
Kalau kebanyakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu adalah "Ya", ada kemungkinan kamu cuma mengalami psikosomatis.
Kalau merasa cemas setelah mendapat informasi mengenai corona, lalu merasakan gejala sakit fisik, perlu ditelaah apakah itu psikosomatis atau benar-benar gejala terinfeksi virus corona.
Nana menekankan, psikosomatis biasanya diiringi kecemasan berlebihan terkait hal tersebut (corona).
"Kalau memang sudah menjaga kesehatan, membatasi informasi negatif, sudah berperilaku produktif, dan happy-happy kemudian gejalanya (sakitnya) hilang, berarti bisa jadi itu psikosomatis," ujarnya.
Sebaliknya, kalau sakit itu enggak hilang dalam waktu cukup lama, maka sebaiknya jangan melakukan diagnosis atau asumsi sendiri.
Sebaiknya, segera berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti anjuran tenaga medis.
Baca Juga: 5 Gejala Ringan Infeksi Virus Corona, Salah Satunya Gejala Baru yang Enggak Boleh Diabaikan