Saat diperiksa kembali, ternyata di balik tumbuh-tumbuhan yang terbakar ada kanal-kanal yang sebelumnya tidak terlihat.
Panjang kanal itu kira-kira 25 meter, Kids.
Wah, ternyata sebuah situs budaya dunia yang usianya sangat tua itu masih menyimpan rahasia yang belum diketahui.
Kalau dibayangkan, peradaban manusia pada ribuan tahun ini juga sudah sangat maju, ya?
Padahal sistem pengairan di tempat itu adalah salah satu peninggalan tertua yang masih ada.
Baca Juga: Bukannya Air, Australia Justru Turunkan Hujan Wortel di Wilayah Kebakaran Hutan, Untuk Apa?
Dibangun 6.600 Tahun Lalu
Orang-orang Gunditjmara membangun sistem pengairan Budj Bim menggunakan bahan yang banyak tersedia di sana, yaitu batuan vulkanik.
Batuan vulkanik itu asalnya dari lava yang dulu mengalir dari Gunung Eccles. Gunung Eccles sendiri saat ini sedang enggak aktif.
Orang Gungditjmara menggunakan batuan vulkanik itu untuk mengarahkan air dari Danau Condah.
Danau Condah itu adalah habitat kooyang atau belut yang ingin mereka tangkap.
Meski peninggalan leluhurnya masih terjaga hingga sekarang, saat ini populasi orang Gunditjmara menurun, terutama sejak bangsa Eropa menduduki wilayah Australia.
(Penulis: Avisena Ahari)