GridKids.id - Kucing merupakan salah satu hewan yang biasa dipelihara.
Wajahnya yang lucu dan tingkahnya yang menggemaskan jadi kesukaan banyak orang.
Maka enggak heran kalu hewan satu ini sering mendapatkan perlakuan istemewa dari pemiliknya.
Seperti diperbolehkan tidur bersama di atas kasur.
Apakah kamu juga suka mengizinkan kucing peliharaanmu tidur di kasur yang sama dengan milikmu, Kids?
Wah, sebaiknya jangan biasakan untuk tidur bersama di kasur, ya, Kids.
Mengapa begitu? Ada beberapa alasan yang bisa kamu cermati berikut ini.
Baca Juga: Kucing Ini Berbadan Kekar Berotot Bak Binaragawan, Namanya Buff Cat, Padahal Dulunya Kucing Jalanan
Menggangu Tidur
Setiap hari, kucing tidur cukup lama, yakni sekitar 15 jam. Namun, kucing sangat aktif pada dini hari.
Kemungkinan besar, kucingmu yang sedang aktif akan mencari perhatian dan bisa mengganggu tidur nyenyakmu, Kids.
Nah, gangguan dari kucing itu bisa memengaruhi siklus tidur.
Keesokan harinya kamu berpotensi bangun dalam kondisi letih dan lesu.
Terpapar Litter Box
Litter box atau tempat kucing buang air merupakan tempat yang kotor.
Saat berada di dalamnya, kaki kucing akan bersentuhan dengan kotoran-kotorannya yang ada di sana.
Nah, kalau kita mengizinkan kucing tidur bersama, maka kotoran itu akan berakhir di kasur milik kita, Kids.
Baca Juga: Ada-Ada Saja, Tingkah Aneh Kucing-Kucing Ini Bikin Netizen Ngakak!
Alergi dan Asma
Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, sekitar 30 persen orang memiliki reaksi alergi terhadap kucing dan anjing.
Nah, reaksi alergi terhadap kucing, ternyata dua kali lebih besar daripada dengan anjing.
Sebaiknya kita enggak memelihara kucing jika memiliki alergi.
Namun, kalau tetap ingin memiliki kucing, upayakan agar pintu kamar kita selalu tertutup.
Selain itu, gunakan juga filter partikel udara efisiensi tinggi untuk menghilangkan pemicu alergi dan asma, Kids.
Infeksi Parasit dan Infeksi Jamur
Berbagi tempat tidur dengan kucing, berarti juga berbagi ruang dengan parasit yang ada di tubuh kucing.
Kutu pada kucing memang enggak bisa hidup di tubuh manusia, tapi mereka menggigit dan meninggalkan bekas gatal, lo.
Demikian pula, tungau cheyletiella yang bisa melompat dari kucing ke manusia. Tuangu tersebut bisa menyebabkan gatal pada kulit.
Selain itu, ada juga parasit Feline yang termasuk cacing tambang. Parasit ini bisa ditularkan melalui paparan kotoran kucing, Kids.
Baca Juga: Persahabatan Unik Meerkat dan Kucing Ini Bikin Netizen Heran Sekaligus Gemas
Infeksi Bakteri
Selama tidur beberapa jam bersama kucing, kita rentan terkena paparan kotorannya, lo.
Meski kemungkinan terkena penyakit kucing rendah, tapi anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh beresiko tertular infeksi cat-sracth fever.
Penyakit cat-scratch, atau bartonellosis, ditularkan melalui goresan atau gigitan kucing yang terinfeksi.
Gejala yang muncul biasanya berupa pembengkakan kelenjar getah bening, demam, kelelahan, nyeri otot, dan gejala lainnya.
Hal ini enggak akan memberi dampak pada kesehatan dalam jangka panjang.
Namun demikian, bakterinya bisa bertahan dalam tubuh selama beberapa bulan setelah infeksi awal, Kids.
Infeksi Protozoa
Kontak langsung dengan kucing memang mustahil memberikan kita infeksi.
Namun, Cryptosporidiosis, dan Toksoplasmosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari kucing ke manusia.
Cryptosporidiosis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh cryptosporidium, protozoa.
Gejala utamanya biasanya adalah kram perut dan diare, Kids.
Nah, itu dia beberapa risiko yang bisa terjadi kalau kita memelihara kucing dan berbagi kasur atau tempat tidur yang sama dengannya.
Patikan kamu menjaga agar kucing tetap sehat, ya. Sebaiknya kucing tetap berada di dalam rumah.
Selain itu, periksakan kucing ke dokter hewan secara rutin, ya, Kids.
Baca Juga: Jadi Kucing Terpintar di Dunia, Willard Berhasil Terbitkan Makalah Fisika
Tonton video ini, yuk!